Header Ads

Trump Ancam Hentikan Bantuan Buat Palestina


Trump Ancam Hentikan Bantuan Buat Palestina

Presiden Amerika Serikat (AS) mengancam untuk menahan semua bantuan bagi Palestina karena mereka tidak mau lagi diajak dialog soal perdamaian dengan Israel. Kecaman itu disampaikan lewat akun media sosial Twitter miliknya yang dilakukan setelah dia melanggar berbagai sanksi internasional dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Donald Trump mengatakan AS akan mengeluarkan dana ratusan juta dolar untuk Palestina setiap tahunnya, tapi tidak dihormati dan dihargai. Mereka bahkan tidak mau menegosiasikan sebuah perdamaian yang telah lama tertunda dengan Israel dengan warga PAlestina tidak lagi ingin berbicara damai, kenapa kita harus memberikan bantuan yang besar lagi kepada mereka?, tulis Trump dalam Twitternya.

Kicauan Trump menyusul rencana yang diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley sebelumnya Amerika akan menghentikan pendanaan bagi anggota PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palestina.

Pada intinya, Presiden tidak akan mau memberikan dana atau menghentikan pendanaa sampai Palestina setuju untuk kembali berdialog, ujar Haley.

Amerika Serikat adalah negara donatur terbesar dari UNRWA dengan janji hampir US$370 juta (Rp5 triliun) pada 2016.

Karena pernyataan Trump atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, hubungan antara Palestina dan Amerika Serikat kian memburuk. Seluruh dunia mengecam Trump lewat Resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan 21 Desember dengan dukungan dari 128 negara. Meski sebelumnya Washington mengancam akan menghentikan bantuan bagi negara-negara pendanaan resolusi yang tidak mengikat itu.

Saat ini Palestina harus menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa mereka mau kembali ke meja bundar. Hingga saat ini mereka bukan ingin berdialog, melainkan meminta bantuan Kami tidak akan meminta bantuan, kami akan meyakinkan bahwa mereka mau melanjutkan proses perdamaian, ungkap Haley.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pernyataan Trump soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah sebuah kejahatan terbesar dan pelanggaran hukum internasional. Abbas menyatakan AS tidak lagi diterima sebagai mediator perdamaian di Timur Tengah karena mendukung Israel.

Diberdayakan oleh Blogger.