2 Pemuda Ditangkap Ketika Mengantar Paket inex Di Lapas
2 Pemuda Ditangkap Ketika Mengantar Paket inex Di Lapas
Dua pemuda kedapatan membawa pil happy five atau inex saat besuk seorang narapidana kasus narkoba di Lapas Klas IIA Pemuda, Kota Tangerang. Barang haram tersebut disembunyikan keduanya di dalam kemasan minuman coklat.
Kedua tersangka adalah Solihin (24) dan Iyan (20), merupakan warga Cengkareng, Jakarta Barat. Aksi keduanya diketahui sipir lapas saat melewati ruang pemeriksaan barang bawaan pengunjung.
"Saat itu, petugas mencurigai kemasan susu Milo yang dikemas kardus. Akhirnya saat dibuka, sipir menemukan 18 butir happy five yang terbungkus dan ditempel di dalam kardus tersebut," tutur Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo, Sabtu (20/1/2018).
Keduanya langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kepada polisi, keduanya mengaku barang haram tersebut pesanan napi atas nama Marlani Bastian alias Marlan, yang juga narapidana kasus narkoba.
"Yang memesan juga masuk lapas karena tersandung kasus narkoba," kata Ewo.
Kini, keduanya mendekam di Polsek Tangerang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Termasuk meminta keterangan dari napi yang memesan narkoba tersebut.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) baru saja menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 40 kilogram dari Penang, Malaysia, menuju Aceh Timur.
Kepala BNN Budi Waseso menyebutkan, salah satu alasan pengedar narkoba Malaysia menyasar Indonesia lantaran hukuman bagi pengedar narkoba di Tanah Air masih terbilang rendah.
"Di Indonesia memang ada hukuman mati, itu maksimal buat pengedar narkoba. Tapi banyak juga yang tidak mati. Kalau di Malaysia, penyalahguna saja bisa dihukum mati," ujar Buwas di kantor Ditjen Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018).
Buwas menolak disebut jika penegak hukum di Tanah Air kian melemah dengan semakin banyaknya narkoba masuk dari luar negeri. Justru dengan banyaknya pengungkapan peredaran narkoba membuktikan keaktifan para penegak hukum.
"Kita berhasil mengungkap jaringan Malaysia-Aceh karena kerja sama yang baik di antara penegak hukum. Kita akan bekerja terus memberantas narkoba karena pangsa pasarnya meluas, meski di sini harganya mahal," kata dia.
Kedua tersangka adalah Solihin (24) dan Iyan (20), merupakan warga Cengkareng, Jakarta Barat. Aksi keduanya diketahui sipir lapas saat melewati ruang pemeriksaan barang bawaan pengunjung.
"Saat itu, petugas mencurigai kemasan susu Milo yang dikemas kardus. Akhirnya saat dibuka, sipir menemukan 18 butir happy five yang terbungkus dan ditempel di dalam kardus tersebut," tutur Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo, Sabtu (20/1/2018).
Keduanya langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kepada polisi, keduanya mengaku barang haram tersebut pesanan napi atas nama Marlani Bastian alias Marlan, yang juga narapidana kasus narkoba.
"Yang memesan juga masuk lapas karena tersandung kasus narkoba," kata Ewo.
Kini, keduanya mendekam di Polsek Tangerang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Termasuk meminta keterangan dari napi yang memesan narkoba tersebut.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) baru saja menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 40 kilogram dari Penang, Malaysia, menuju Aceh Timur.
Kepala BNN Budi Waseso menyebutkan, salah satu alasan pengedar narkoba Malaysia menyasar Indonesia lantaran hukuman bagi pengedar narkoba di Tanah Air masih terbilang rendah.
"Di Indonesia memang ada hukuman mati, itu maksimal buat pengedar narkoba. Tapi banyak juga yang tidak mati. Kalau di Malaysia, penyalahguna saja bisa dihukum mati," ujar Buwas di kantor Ditjen Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018).
Buwas menolak disebut jika penegak hukum di Tanah Air kian melemah dengan semakin banyaknya narkoba masuk dari luar negeri. Justru dengan banyaknya pengungkapan peredaran narkoba membuktikan keaktifan para penegak hukum.
"Kita berhasil mengungkap jaringan Malaysia-Aceh karena kerja sama yang baik di antara penegak hukum. Kita akan bekerja terus memberantas narkoba karena pangsa pasarnya meluas, meski di sini harganya mahal," kata dia.
Post a Comment