Banten Dilanda Gempa 6.1 SR, Ratusan Rumah Hancur
Banten Dilanda Gempa 6.1 SR, Ratusan Rumah Hancur
6,1 SR menggoyang wilayah Jakarta dan sekitarnya. Daerah yang mengalami goncangan hebat dirasakan warga Ibu Kota, Sukabumi, Bogor, Cianjur dan daerah lainnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa bangunan mengalami kerusakan sedang hingga parah. Bahkan sejumlah orang terluka.
"Data sementara, ratusan rumah rusak akibat gempa Banten. Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Sementara di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak enam pelajar luka berat dan dua pelajar luka ringan. Mereka terluka setelah tertimpa genteng yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Juga terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh," imbuh dia.
Kerusakan akibat gempa Banten juga terlihat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk.
"Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak," jelas Sutopo.
Sementara di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Meski demikian tidak ada korban jiwa.
"Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak," imbuh dia.
BPBD bersama unsur lainnya masih mendata dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan akan bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.
Dia mengungkapkan, wilayah Selatan Jawa memang rawan gempa dan sepi terjadi gempa-gempa besar sehingga harus diwaspadai. Saat merasakan guncangan gempa, warga diminta segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman.
"Masyarakat diimbau untuk tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek belum mampu memprediksi gempa secara pasti," kata dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa bangunan mengalami kerusakan sedang hingga parah. Bahkan sejumlah orang terluka.
"Data sementara, ratusan rumah rusak akibat gempa Banten. Di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Sementara di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak enam pelajar luka berat dan dua pelajar luka ringan. Mereka terluka setelah tertimpa genteng yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Juga terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh," imbuh dia.
Kerusakan akibat gempa Banten juga terlihat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk.
"Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak," jelas Sutopo.
Sementara di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Meski demikian tidak ada korban jiwa.
"Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak," imbuh dia.
BPBD bersama unsur lainnya masih mendata dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan akan bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.
Dia mengungkapkan, wilayah Selatan Jawa memang rawan gempa dan sepi terjadi gempa-gempa besar sehingga harus diwaspadai. Saat merasakan guncangan gempa, warga diminta segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman.
"Masyarakat diimbau untuk tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek belum mampu memprediksi gempa secara pasti," kata dia.
Post a Comment