Prabowo: Mahar Rp 300 Miliar untuk Calon Gubernur itu Sudah Paket Hemat
Prabowo: Mahar Rp 300 Miliar untuk Calon Gubernur itu Sudah Paket Hemat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan kondisi dan system demokrasi yang berlangsung selama ini. Karena figur-figur yang berprestasi dan berakhlak baik tidak akan bisa menjadi pemimpin bisa tidak punya uang.
Menurut Prabowo, bila ada orang yang ingin menjadi kepala daerah seperti gubernur datang padanya dalam sistem dan kondisi seperti sekaran ini, maka prioritas perhatiannya adalah soal ketersediaan dana yang dimiliki si calon tersebut.
Saya sedih karena sekarang kalau ada yang mau menjadi pemimpin daerah datang ke saya, apa pertanyaan pertama yang saya tanyakan kepadanya. kamu punya uang tidak? saya tidak tanya anda lulusan mana, prestasinya apa, pernah nulis buku apa, pernah menjadi bupati tidak, pernah jadi camat tidak? tapi yang saya tanyakan, kamu punya duit berapa?, ungkap Prabowo saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Al Islah, Bodowoso, Jawa Tengah, Minggu 23 Juli 2017.
Dalam video yang direkam berdurasi 20 menit 56 detik yang diupload ke Youtube oleh Spardaxyz pada 24 Juli 2017 itu terlihat hadir di atas panggung sejumlah tokok seperti Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais, Hasyim Djojohadikusumo (adik Prabowo) dan Kiai Maksum sebagai tuan rumah.
Kata Prabowo, untuk menjadi pemimpin seperti gubernur, minimal harus mempunyai uang Rp 300 miliar. Itu sudah termasuk paket hemat. Dia mengatakan Sandiaga Uno sebagai contoh yang memiliki uang sendiri untuk maju dalam Pilkada di Jakarta.
Tapi ada berapa banyak orang seperti Uno? kalau wajah-wajah kalian ini susah untuk jadi gubernur. Karena tidak punya uang Rp 300 miliar, ucap Prabowo.
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengatakan apa yang diucapkan oleh Prabowo sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kritik atas kebiasaan politik yang pernah terjadi di Indonesia setiap pemilihan kepada daerah. Prabowo hanya memberi contoh, bukan fakta tentang apa yang terjadi di partainya, itu kritikan, bukan kebiasaan di partai Gerindra, ungkapnya.
Menurutnya tingginya biaya untuk pemilihan membuat partainya pernah mengusulkan agar setiap kepala daerah tidak lagi dipilih langsung akan tetapi kembali melalui DPRD.
Lebih lanjut lagi, Ferry membantah pernyataan La Nyalla Mattalitti yang mengaku pernah dimintai uang sebesar Rp 40 miliar untuk mendapatkan dukungan sebagai calon gubernur Jawa Tengah. Menurutnya pernyataan itu harus dipertanggungjawabkan dan harus ditindaklanjuti.
Mantan Ketua MK Prof Mahfud MD juga pernah ditawari untuk menjadi calon gubernur Jawa Timu juga memberikan kesaksian tidak pernah dimintai uang.
Waktu ditawari masuk calon gubernur Jatim alternatif untuk 3 partai politik kemarin saya juga tidak dimintai uang, mala dibilang tidak usa memikirkan uang. Tapi saya tetap tidak bersedia. Mengapa? ya tidak mau saja, ucap Mahmud, 11 Januari 2018.
Post a Comment