Header Ads

Berkunjung ke Indonesia, Menlu India Perkuat Kerja Sama Deradikalisasi


Berkunjung ke Indonesia, Menlu India Perkuat Kerja Sama Deradikalisasi

Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj akan berkunjung ke Indonesia dan menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Marsudi pada 5-6 Januari. Salah satu agenda utama Swaraj di 2018 ini adalah mempererat kerja sama dalam pemberantasan terorisme, khususnya program deradikalisasi dengan Indonesia.

Kelompok teroris menjadi salah satu pembahasan Menlu Swaraj dan Menlu Retno. Kedua negara ini ingin membangun kerja sama deradikalisme. India melihat RI sebagai negara multikultur yang bisa menahan radikalisme sehingga mereka ingin belajar dari Indonesia, ucap Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Ferdy Nico Yohannes Piay, Jakarta, Kamis (4/1).

Menurutnya, India dan Indonesia juga memiliki kekhawatiran yang sama soal radikalisme. Isu radikalisme dan terorisme juga menjadi tujuan utama yang akan dibicarakan dalam pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi di New Delhi beberapa waktu lalu.

Kendati begitu, Fredy tidak menjelaskan secara pasti bentu kerja sama terorisme seperti apa yang akan dibahas oleh kedua Menlu dalam pertemuan besok.

Selama ini kedua negara punya kelompok kerja sama yang membahas masalah terorisme. India sebenarnya ingin belajar deradikalisasi dari Indonesia. Kita juga ingin bejalar soal terorisme siber dari India karena negara itu kuat dalam pengembangan IT-nya, ucapnya.

Dalam pertemuan besok, kedua menlu perempuan itu juga dikabarkan akan membahas pengembangan arsitektur regional di kawasan sebagai bentu kerja sama RI dan India serta negara-negara lainnya.

Tidak hanya itu, menlu RI dan India juga akan membahas rencana kunjungan PM Modi ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan Jokowi ke India akhir 2016 lalu.

Selain membahas pertahanan dan keamanan, pertemuan Swaraj dan Retno juga akan membahas kerja sama ekonomi antara kedua negara. Salah satunya adalah penguatan kerja sama perdagangan kelapa sawit dan enegri.

India adalah negara pengimpor kelapa sawit Indonesia terbesar, mengalahkan Uni Eropa. Selama tahun 2016, nilai perdangangan kelapa sawit Indonesia ke India mencapai US$2,97 miliar dari total US$ 14,846 miliar total perdangangan.

Jumlah itu terus naik sekitar 43,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun kemarin perdagangan surplus sebesar US$8,324 miliar, ungkap Fredy.
Diberdayakan oleh Blogger.