Dua Tahun Putus Hubungan, Telepon Korsel ke Korut Tersambung Kembali
Dua Tahun Putus Hubungan, Telepon Korsel ke Korut Tersambung Kembali
Setelah dua tahun lamanya Korea Selatan (Korsel) mencoba untuk menghubungi Korea Utara (Korut) melalui jalur komunikasi perbatasan, tapi tidak pernah dijawab. Akhirnya telepon itu jawab Korut pada Rabu (3/1), setelah pemimpin negeri komunis Kim Jong Un menyatakan pembukaan kembali jalur komunikasi itu.
Pukul 15.30 waktu setempat, Korsel menghubungi Korut melalui jalur komunikasi yang terletak di daerah Panmujon dekat perbatasan kedua negara. Petugas dari kedua negara akhirnya berbincang selama 20 menit hingga pukul 15.50.
Dalam komunikasi tersebut, kedua petugas itu memeriksa masalah teknis dari jalur komunikasi tersebut, setelah dua tahun tidak berfungsi.
Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan pihak Korut menelepon kembali Korsel beberapa jam kemudian untuk memastikan bahwa komunikasi mereka hari itu berjalan dengan lancar.
Pihak Korut menelepon jam 18.07 dan mengatakan Komunikasi hari ini lancar dan berhasil, ucap kementerian tersebut.
Tidak ada pernyataan mengenai pembicaraan kedua negara. Akan tetapi, juru bicara Kementerian Korsel meyakinkan isu Olimpiade Musim Dingin tidak disinggungnya.
Pembukaan jalur komunikasi ini juga dianggap sebagai keinginan Korut untuk memperbaiki hubungan dengan Korsel setelah situasi semakin memanas karena uji coba senjata nuklir.
Perlu diketahui, Korut dan Korsel memiliki 33 jalur komunikasi seperti hubungan harian, pengedalian lalu lintas udara dan untuk ekonomi.
Jalur komunikasi di Panmujon itu dibuka pertama kali tahun 1971 untuk komunikasi antara Palang Merah Korsel dan Korut.
Di masing-masing pos jaga terdapat dua telepon berwarna merah dan hijau. untuk yang merah untuk menjawab panggilan sedangkan yang hijau untuk menelepon.
Sudah lama sekali Korut tidak pernah mengangkat telepon dari Korsel sebagai tanda protes atas keputusan Korsel yang menghentikan operasi Kompleks Industri Kaesong, fasilitas bisnis yang menampung para pekerja dari kedua negara.
Setiap hari kami menelepon Korut setiap pukul 09.00 dan 16.00, tapi Korut tidak pernah mengangkat sejak kontak terakhirnya pada Februari 2016. Akan tetpai, kami tetap menelepon mereka setiap hari dari Senin hingga Jumat, ucap juru bicara Kementerian Unifikasi tersebut.
China yang merupakan sekutu Korut juga menyambut baik upaya perbaikan hubungan ini. China berharap upaya ini pada akhirnya bisa meredam keributan karena uji coba senjata rudal dan Amerika Serikat yang selama ini memperburuk di Semenanjung Korea.
Hubungan antara kedua negara yang lebih baik akan membantu Amerika Serikat dan masyarakat internasional untuk memahami Korut dengan lebih baik dan mulai membicarakan pendekatan substantif, ucapnya.
Post a Comment