Korban Obat Terlarang Bertambah Menjadi 50 Orang
Korban Obat Terlarang Bertambah Menjadi 50 Orang
Kejadian masyarakat Kendari menjadi korban obat terlarang semakin parah. Jumlah korban obat terlarang bertambah menjadi 50 orang.
Sepertinya pemda harus segera bertindah tegas atas penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kepala BNN Kendari, Murniaty sudah menyatakan keadaan tersebut sudah dalam kategori darurat.
Informasi yang didapat dari BNN Kota Kendari, jumlah korban yang hingga malam hari mencapai 50 orang.
Awalnya hanya 30 orang yang menjadi korban obat terlarang itu, tapi hingga malam hari, setelah di telusuri di lapangan mencapai 50 orang, ucapnya.
kedua 20 korban susulan itu sebagian besari merupakan mahasiswa yang tinggal di Kendari Permai dan Kambu. Seluruh korban telah dilarikan di Rumah Sakit Jiwa Kendari untuk mendapatkan pertolongan.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa yang dibawa ke RSJ yaitu 32 orang, sementara itu yang lainnya tersebar di beberapa rumah sakit seperti Bhayangkara, Korem dan beberapa rumah sakit lainnya, ucapnya.
Beberapa gejala yang dialami oleh korban seperti wajah memerah, berhasulinasi, pusing, dan mencak-mencak. Tapi Murni masih belum bisa memastikan bahwa obat yang dikonsumsi itu masuk dalam jenis flaka.
Kalau obat terlarang seperti Flaka belum masuk di Kota Kendari, dipercaya obat yang dimakan ini dimixed dengan beberapa obat lainnya. Saat ini masih belum bisa dipastikan terkait obat terlarang yang mereka gunakan, ucapnya.
Kejadian itu memakan 50 orang dalam waktu yang bersamaan. BNN juga masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut dengan melibatkan pihak kepolisian. Kejadian itu diluar dugaan kami, kami masih melakukan olah TKP, karena sebagian korban juga mengatakan dari mana diperoleh obatnya, sambungnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh orang tua, untuk melakukan pengawasan extra kepada anak, agar tidak menerima pemberian dari orang tidak dikenal. Mereka harus berhati-hati atas tawaran yang diberikan karena itu bisa jadi membahayakan. Atas kejadian tersebut, seorang siswa SD dengan inisial R telah meninggal dunia.
Post a Comment