Bersiap Hadapi Kemungkinan Konflik AS Korut, China Bangun Bunker

Otoritas China dilaporkan tengah bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan konflik Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut). Persiapan ini dilakukan dengan meningkatkan pertahanan di sepanjang perbatasan dengan Korut, termasuk membentuk sebuah brigade perbatasan baru dan membangun bunker-bunker untuk warga sipil.

Media AS melaporkan situs-situs pemerintah dan militer China serta wawancara dengan para pakar yang mengikuti persiapan China, berhubung dengan meningkatnya ketegangan antara Pyongyang dan Washington.

Dalam beberapa bulan ini, Beijing lebih agresif dalam mengawasi perbatasan dengan menggunakan pesawat tak berawak. Akan tetapi pejabat-pejabat China tidak mau berkomentar mengenai persiapan tersebut dan menyatakan bahwa tingkat pelatihan dan persiapan  saat ini tetap normal seperti biasa.

Cara-cara militer sebaiknya tidak menjadi ipsi untuk menyelesaikan masalah di Semenanjung Korea, ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Para pakar umumnya sepakat bahwa serangan militer Amerika Serikat terhadap Korut sangat tidak mungkin. Akan tetapi AS akhirnya terpaksa untuk berhadapan dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un, maka China akan direpotkan dengan bomyang jatuh di dekat perbatasan dengan Korut. China juga ingin meningkatkan penjagaan perbatasannya dan mencegah aliran masuk pengungsi Korut ke China.

Konflik Semenanjung Korea lebih sering terjadi dibandingkan konflik di Laut China Selatan. Jika anda ingin saya bertaruh tentang di mana saya pikir AS dan China akan masuk ke dalam masalah pertama, itu bukan Taiwan, Laut China Selatan. Saya lihat itu Semenanjung Korea, ucap Mark Cozad, mantan pejabat intelijen AS untuk Asia Timur.

Dikatakan, China yang merupakan sekutu Korea Utara, belum tentu akan membela Korut jika konflik ini benar terjadi. Tapi setidaknya, China menginginkan AS lebih dulu berkonsultasi dengannya sebelum melancarkan aksi militer terhadap rezim Kim.