BNN Gagalkan Selundupan Sabu Seberat 10Kg
BNN Gagalkan Selundupan Sabu Seberat 10Kg
Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap praktik penyelundupan narkotika jaringan internasional. Kali ini, petugas mengamankan narkotika jenis sabu seberat 10 kilogram di Batam, Kepulauan Riau.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari menyampaikan, pelaku berinisial JAR.
JAR adalah pemasok sabu yang telah ditangkap (pelakunya) oleh BNN di Bandara Soetta, Denpasar, Jambi, dan Palembang beberapa hari yang lalu," tutur Arman kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).
Menurut dia, dari tangkapan sebelumnya itu, total sabu yang kini telah diamankan oleh BNN dari selundupan JAR itu sebanyak 18 kilogram.
"Narkoba jenis sabu tersebut diselundupkan dari Malaysia," beber Arman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi geram melihat peredaran narkoba di Indonesia yang sudah memasuki kategori darurat. Jokowi meminta aparat keamanan tidak ragu menindak tegas pengedar narkoba, jika perlu, ditembak mati.
"Sudahlah tegaskan saja, terutama pengedar narkoba asing yang masuk, kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat 21 Juli 2017.
Jokowi menilai sudah tidak ada waktu lagi memberi ruang pada pengedar narkoba di Indonesia. Sudah banyak anak bangsa, khususnya pemuda, yang mati karena narkoba setiap hari.
Karena itu pula, saat ini Indonesia menyatakan darurat narkoba. Seluruh penegak hukum baik Polri, BNN, atau Bea Cukai bekerja keras memberantas narkoba.
"Jangan diberi ampun. Karena betul-betul berada di posisi darurat narkoba ini," pungkas Jokowi.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari menyampaikan, pelaku berinisial JAR.
JAR adalah pemasok sabu yang telah ditangkap (pelakunya) oleh BNN di Bandara Soetta, Denpasar, Jambi, dan Palembang beberapa hari yang lalu," tutur Arman kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).
Menurut dia, dari tangkapan sebelumnya itu, total sabu yang kini telah diamankan oleh BNN dari selundupan JAR itu sebanyak 18 kilogram.
"Narkoba jenis sabu tersebut diselundupkan dari Malaysia," beber Arman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi geram melihat peredaran narkoba di Indonesia yang sudah memasuki kategori darurat. Jokowi meminta aparat keamanan tidak ragu menindak tegas pengedar narkoba, jika perlu, ditembak mati.
"Sudahlah tegaskan saja, terutama pengedar narkoba asing yang masuk, kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat 21 Juli 2017.
Jokowi menilai sudah tidak ada waktu lagi memberi ruang pada pengedar narkoba di Indonesia. Sudah banyak anak bangsa, khususnya pemuda, yang mati karena narkoba setiap hari.
Karena itu pula, saat ini Indonesia menyatakan darurat narkoba. Seluruh penegak hukum baik Polri, BNN, atau Bea Cukai bekerja keras memberantas narkoba.
"Jangan diberi ampun. Karena betul-betul berada di posisi darurat narkoba ini," pungkas Jokowi.
Post a Comment