Stock BBM Normal Selama Idul Fitri
Stock BBM Normal Selama Idul Fitri
Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum (LPG) berjalan normal secara nasional saat hadapi Hari Raya Idul Fitri.
Realisasi distribusi bahan bakar minyak pada 2017 dari H-15 hingga H-1 Idul Fitri terdapat kenaikan signifikan yang terjadi pada H-9 dengan kenaikan 64 persen dibandingkan realisasi distribusi BBM pada periode sama tahun 2016. Sedangkan realisasi distribusi BBM tahun 2017 pada H-1 terdapat kenaikan sebesar 10 persen.
"Saya berharap agar peningkatan konsumsi BBM ini dapat diantisipasi di antaranya dengan menyediakan layanan produk BBM dalam bentuk kemasan di SPBU yang berada di jalur strategis. SPBU di jalur strategis juga diinstruksikan agar buka selama 24 jam dan menjaga ketahanan stoknya melalui penambahan delivery order (DO) serta membentuk SPBU kantong," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis.
Adapun antisipasi distribusi BBM per 24 Juni 2017 antara lain telah beroperasi total 50 KiosK Pertamax di wilayah MOR III dan PT AKR Corporindo Tbk beroperasi 3 KiosK AKRA 92 di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, 10 serambi Pertamax telah dioperasikan sesuai rencana.
Ditambah motor Pertamax sebanyak 83 unit siap beroperasi. Selain itu, jalur tol darurat Brebes-Semarang telah beroperasi dan sejak H-3 dioperasikan selama 24 jam dengan menggunakan penerangan lampu darurat.
Adanya satu depot kritis yaitu terminal BBM Toli-Toli (kerosene), namun tidak menimbulkan kelangkaan BBM karena sudah ada rencana suplai selanjutnya dengan perkiraan pada 25 Juni 2017 sebanyak 1.000 KL.
Berdasarkan data seperti ditulis Minggu (25/6/2017), stok bahan bakar minyak status 24 Juni 2017 pada kondisi aman. BBM jenis Premium untuk 22,25 hari, Solar 24,30 hari, Pertalite 24,05 hari, Kerosene 89,97 hari, Pertamax 21,82 hari, Pertamax Turbo 28,08 hari, Pertamina Dex 28,54 hari, LPG 15,54 hari dan Avtur 28,40 hari.
Realisasi distribusi bahan bakar minyak pada 2017 dari H-15 hingga H-1 Idul Fitri terdapat kenaikan signifikan yang terjadi pada H-9 dengan kenaikan 64 persen dibandingkan realisasi distribusi BBM pada periode sama tahun 2016. Sedangkan realisasi distribusi BBM tahun 2017 pada H-1 terdapat kenaikan sebesar 10 persen.
"Saya berharap agar peningkatan konsumsi BBM ini dapat diantisipasi di antaranya dengan menyediakan layanan produk BBM dalam bentuk kemasan di SPBU yang berada di jalur strategis. SPBU di jalur strategis juga diinstruksikan agar buka selama 24 jam dan menjaga ketahanan stoknya melalui penambahan delivery order (DO) serta membentuk SPBU kantong," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis.
Adapun antisipasi distribusi BBM per 24 Juni 2017 antara lain telah beroperasi total 50 KiosK Pertamax di wilayah MOR III dan PT AKR Corporindo Tbk beroperasi 3 KiosK AKRA 92 di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, 10 serambi Pertamax telah dioperasikan sesuai rencana.
Ditambah motor Pertamax sebanyak 83 unit siap beroperasi. Selain itu, jalur tol darurat Brebes-Semarang telah beroperasi dan sejak H-3 dioperasikan selama 24 jam dengan menggunakan penerangan lampu darurat.
Adanya satu depot kritis yaitu terminal BBM Toli-Toli (kerosene), namun tidak menimbulkan kelangkaan BBM karena sudah ada rencana suplai selanjutnya dengan perkiraan pada 25 Juni 2017 sebanyak 1.000 KL.
Berdasarkan data seperti ditulis Minggu (25/6/2017), stok bahan bakar minyak status 24 Juni 2017 pada kondisi aman. BBM jenis Premium untuk 22,25 hari, Solar 24,30 hari, Pertalite 24,05 hari, Kerosene 89,97 hari, Pertamax 21,82 hari, Pertamax Turbo 28,08 hari, Pertamina Dex 28,54 hari, LPG 15,54 hari dan Avtur 28,40 hari.
Post a Comment