Surat Ancaman Dari Isis, Polisi Disiagakan Di Merak
Surat Ancaman Dari Isis, Polisi Disiagakan Di Merak
Jagat media sosial diramaikan dengan unggahan foto surat kaleng yang berisi ancaman kepada polisi di Banten. Surat kaleng itu diduga berasal dari anggota ISIS di Marawi, Filipina.
Meski belum terkonfirmasi kebenaran ancaman tersebut datang dari ISIS Marawi, namun kepolisian di Pelabuhan Merak memperketat penjagaannya.
"Kita enggak tahu yang di medsos benar atau enggak, tapi sudah tugas kita mengamankan kegiatan mudik dan arus balik," kata Kepala Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak AKP Tesyar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (27/06/2017).
Tesyar menjelaskan pintu keluar masuk pelabuhan dan Terminal Terpadu Merak (TTM) dijaga ketat oleh pasukan bersenjata laras panjang dari anggota Brimob Polda Banten.
"Masih ada puluhan Brimob yang masih standby di Pelabuhan Merak," kata dia.
Menurut Tesyar, tim penjinak bom juga disiagakan selama 24 jam, guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti teror bom toilet ditahun 2015 silam.
"Tim Jibom (Penjinak Bom) selalu siaga di manapun," Tesyar menandaskan.
Pada 25 Juni lalu atau saat Hari Raya Idul Fitri, Polda Sumatera Utara diserang terduga anggota teroris jaringan Bahrun Naim, yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah.
Akibat teror Polda Sumut ini, seorang polisi meninggal dan seorang lainnya luka kritis. Sedangkan, seorang pelaku juga tewas dan seorang lainnya kritis.
Meski belum terkonfirmasi kebenaran ancaman tersebut datang dari ISIS Marawi, namun kepolisian di Pelabuhan Merak memperketat penjagaannya.
"Kita enggak tahu yang di medsos benar atau enggak, tapi sudah tugas kita mengamankan kegiatan mudik dan arus balik," kata Kepala Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak AKP Tesyar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (27/06/2017).
Tesyar menjelaskan pintu keluar masuk pelabuhan dan Terminal Terpadu Merak (TTM) dijaga ketat oleh pasukan bersenjata laras panjang dari anggota Brimob Polda Banten.
"Masih ada puluhan Brimob yang masih standby di Pelabuhan Merak," kata dia.
Menurut Tesyar, tim penjinak bom juga disiagakan selama 24 jam, guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti teror bom toilet ditahun 2015 silam.
"Tim Jibom (Penjinak Bom) selalu siaga di manapun," Tesyar menandaskan.
Pada 25 Juni lalu atau saat Hari Raya Idul Fitri, Polda Sumatera Utara diserang terduga anggota teroris jaringan Bahrun Naim, yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah.
Akibat teror Polda Sumut ini, seorang polisi meninggal dan seorang lainnya luka kritis. Sedangkan, seorang pelaku juga tewas dan seorang lainnya kritis.
Post a Comment