Dibebaskan Korut, Mahasiswa AS Alami Kerusakan Otak Parah
Mahasiswa Amerika Serikat (AS) Otto Warmbier yang dibebaskan Korut dipastikan mengalami kerusakan otak parah. Penyebab Warmbier koma masih terus diperiksa oleh tim dokter AS.
Pemuda 22 tahun itu dibawa pulang ke Ohio, AS dalam keadaan koma. Sekarang, Warmbier sedang menjalani perawatan medis secara intens di UC Health University of Cincinnati Medical Center.
Dokter yang memeriksa Warmbier menyebutkan, bahwa mahasiswa ini dalam keadaan kondisi yang stabil dan bisa bernafas dengan sendiri. Akan tetapi, saraf-sarafnya dikabarkan dalam kondisi keterjagaan yang tidak responsif.
Dia memiliki gerakan di mata spontan saat membuka dan berkedip. Namun dia tidak menunjukkan isyarat memahami kata-kata, merespons instruksi atau menyadari situasi sekelilingnya, ujar dokter Daniel Kanter ahli neurologi.
Dia tidak bisa langsung berbicara. Dia tidak menunjukkan pergerakan yang disengaja, ucap dokter Kanter tersebut..
Hasil scan dari rumah sakit pada Warmbie telah menunukkan, kemungkinan pemuda ini telah kehilangan jaringan otak secara luas pada otaknya.
Tim medis yang menangani Warmbier mengatakan, kerusakan pada otaknya sudah terlalu parah, dengan mendasarkan pada usianya yang masih muda, kemungkinan besar dipicu oleh serangan jantung dan gangguan lainnya. Akan tetapi pakar bedah saraf dan perawatan saraf kritis, dokter Jordan Bonomo menyatakan serangan jantung tergolong jarang terjadi pada kaum yang masih muda dan sehat.
Saat ini tim medis masih belum bisa memastikan penyebab sebenarnya dari kondisi buruk Warmbier in. Tim medis juga menyatakan bahwa dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda botulisme dalam sistem jaringan tubuh Warmbier. Ini berarti menyangkal klaim Korut yang menyebut Warmbier jatuh koma setelah minum obat tidur usai terinfeksi botulisme, keracunan makanan yang dipicu dari bakteri clostridium botulinum.
Seperti yang diketahui, Warmbier menjadi koma sejak Maret 2016, setelah dia di sidang dan divonis 15 tahun kerja paksa oleh otoritas Korut. Di ditangkap pada Januari tahun lalu, setelah dituduh mencuri slogan propaganda dari hotel tempatnya menginap. Minggu ini, Korut telah membebaskan Warmbier dengan alasan kemanusiaan, setelah utusan khusus AS untuk Korut, Joseph Yun datang ke Pyongyang.
Post a Comment