Sopir & Pegawai Pertamina Ancam Mogok Kerja
Sopir & Pegawai Pertamina Ancam Mogok Kerja
Puluhan sopir dan kernet truk tangki Pertamina membagi-bagikan selebaran, kepada pengguna kendaraan di beberapa ruas jalan Kota dan Kabupaten Bogor.
Selebaran itu berisi permohonan maaf, karena akan ada rencana mogok kerja sopir dan kernet truk tangki yang mendistribusikan BBM ke setiap Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU).
"Selebaran ini serentak dibagikan di beberapa kota," kata Suwandi, kernet truk tangki Pertamina ditemui di Lampu Merah Ekalokasari, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017).
Menurut Suwandi, aksi mogok ini akan dilakukan di 10 depot pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) wilayah Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi, selama sepekan mulai 19 hingga 26 Juni 2017.
"Kami ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa kami akan melakukan aksi mogok," kata dia.
Dengan mogok kerja massal ini, kata Suwandi, maka akan mengganggu distribusi BBM ke SPBU di kota-kota besar.
"Ini sebagai aksi solidaritas karena banyak sopir dan kernet yang di-PHK tanpa alasan yang jelas," ujar dia, yang juga ikut terkena PHK.
Selain terkena PHK, kata Suwandi, selama bekerja pun hampir seluruh karyawan PT Pertamina Patra Niaga tak pernah mendapat tunjangan hari raya (THR).
Karena itu, kata dia, PHK ini memicu aksi mogok kerja ribuan Awak Mobil Tanki (AMT) di seluruh Indonesia.
"Sekarang sudah di PHK, mana mau Lebaran, kita tidak dapat apa-apa," ujar pria yang sudah bekerja sejak 2013 itu.
Nasib serupa juga dialami Mulyana. Meski sudah bekerja selama 20 tahun sebagai sopir truk tangki Pertamina, namun tak pernah diangkat sebagai pekerja tetap. Tahun ini ia justru terkena PHK.
"Kami bingung mau kerja di mana lagi," kata dia.
Bukan hanya di depot Plumpang, Jakarta Utara, menurut Mulayana, karyawan dari depot lain seperti Padalarang, Ujung Berung, Merak, dan Lampung juga ada yang di-PHK
"Totalnya ada sekitar 400-an (orang). Mungkin nanti jumlah bisa sampai 1.000-an," sebut sopir Pertamina itu.
Selebaran itu berisi permohonan maaf, karena akan ada rencana mogok kerja sopir dan kernet truk tangki yang mendistribusikan BBM ke setiap Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU).
"Selebaran ini serentak dibagikan di beberapa kota," kata Suwandi, kernet truk tangki Pertamina ditemui di Lampu Merah Ekalokasari, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017).
Menurut Suwandi, aksi mogok ini akan dilakukan di 10 depot pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) wilayah Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi, selama sepekan mulai 19 hingga 26 Juni 2017.
"Kami ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa kami akan melakukan aksi mogok," kata dia.
Dengan mogok kerja massal ini, kata Suwandi, maka akan mengganggu distribusi BBM ke SPBU di kota-kota besar.
"Ini sebagai aksi solidaritas karena banyak sopir dan kernet yang di-PHK tanpa alasan yang jelas," ujar dia, yang juga ikut terkena PHK.
Selain terkena PHK, kata Suwandi, selama bekerja pun hampir seluruh karyawan PT Pertamina Patra Niaga tak pernah mendapat tunjangan hari raya (THR).
Karena itu, kata dia, PHK ini memicu aksi mogok kerja ribuan Awak Mobil Tanki (AMT) di seluruh Indonesia.
"Sekarang sudah di PHK, mana mau Lebaran, kita tidak dapat apa-apa," ujar pria yang sudah bekerja sejak 2013 itu.
Nasib serupa juga dialami Mulyana. Meski sudah bekerja selama 20 tahun sebagai sopir truk tangki Pertamina, namun tak pernah diangkat sebagai pekerja tetap. Tahun ini ia justru terkena PHK.
"Kami bingung mau kerja di mana lagi," kata dia.
Bukan hanya di depot Plumpang, Jakarta Utara, menurut Mulayana, karyawan dari depot lain seperti Padalarang, Ujung Berung, Merak, dan Lampung juga ada yang di-PHK
"Totalnya ada sekitar 400-an (orang). Mungkin nanti jumlah bisa sampai 1.000-an," sebut sopir Pertamina itu.
Post a Comment