Kapal Port Link Menghantam Dermaga Merak
Kapal Port Link Menghantam Dermaga Merak
Kapal Port Link menabrak Dermaga III Pelabuhan Merak. Penyebab pasti terjadinya kecelakaan itu kini sedang diselidiki Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak.
"Untuk kerusakan kapal masih dalam pemeriksaan Syahbandar. Kapal sudah kita perintahkan keluar lintasan," kata Kepala Otoritas Pelabuhan dan Penyebrangan (OPP) Merak Harno Trimasi, Senin (26/06/2017)
Dugaan sementara Kapal Port Link menabrak Dermaga III Pelabuhan Merak dikarenakan faktor cuaca. Kecepatan angin normal hanya 10knot, namun saat kapal melakukan sandaran, kecepatan angin berkisar 25knot. Sehingga kapal menghantam fender atau bantalan sandar kapal di Dermaga III.
"Kita operasikan kapal-kapal kecil di Dermaga III yang cukup dengan lima fender untuk sandar. Dari 10 fender, tiga fender jatuh dan rusak," jelas Harno.
Untuk operasional pelabuhan saat puncak arus mudik agar tak terjadi penumpukan, pihaknya menyerahkan ke PT ASDP Ferry Indonesia cabang Merak.
"Pihak ASDP berjanji hari Kamis perbaikan selesai, karena prediksi kita puncak arus balik terjadi pada Jum'at malam," Harno memungkas.
"Untuk kerusakan kapal masih dalam pemeriksaan Syahbandar. Kapal sudah kita perintahkan keluar lintasan," kata Kepala Otoritas Pelabuhan dan Penyebrangan (OPP) Merak Harno Trimasi, Senin (26/06/2017)
Dugaan sementara Kapal Port Link menabrak Dermaga III Pelabuhan Merak dikarenakan faktor cuaca. Kecepatan angin normal hanya 10knot, namun saat kapal melakukan sandaran, kecepatan angin berkisar 25knot. Sehingga kapal menghantam fender atau bantalan sandar kapal di Dermaga III.
"Kita operasikan kapal-kapal kecil di Dermaga III yang cukup dengan lima fender untuk sandar. Dari 10 fender, tiga fender jatuh dan rusak," jelas Harno.
Untuk operasional pelabuhan saat puncak arus mudik agar tak terjadi penumpukan, pihaknya menyerahkan ke PT ASDP Ferry Indonesia cabang Merak.
"Pihak ASDP berjanji hari Kamis perbaikan selesai, karena prediksi kita puncak arus balik terjadi pada Jum'at malam," Harno memungkas.
Post a Comment