Rizieq Merayakan Lebaran di Yaman
Tersangka kasus pornografi Rizieq Shihab merayakan hari pertama Idul Fitri 1438 Hijriah bersama dengan keluarganya di Kota Tarim, Provinsi Hadramaut Yaman.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Advokasi GNPF-MUI, Kapitra Ampera. Kapitra menyampaikan bahwa Rizieq memilih berlebaran Idul Fitri di Kota Tarim karena ingin bersilaturahmi dengan guru-gurunya.
Rizieq kembarin lebaran di Yaman, di Kota Tarim. Dia diterima dengan baik di sana, dia lebaran di sana, ucap Kapitra.
Kota Tarim adalah pusat berkumpulnya wali-wali allah. Kota tersebut juga dikenal dengan sebutan Kota Seribu Wali. Menurut Kapitra, alasan lain yang membuat Rizieq memilih untuk lebaran di Kota Tarim karena menantunya tinggal di kota tersebut.
Dia selalu berkomunikasi dengan ketua Front Pembela Islam (FPI) itu, yang juga kliennya dalam kasus hukum yang tengah menjeratnya di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat, sambungnya.
Di sela-sela komunikasinya, Rizieq kerp menyelipkan candaan yang bisa memancing gelak tawa. Menurutnya, Rizieq merupakan sosok yang humoris dengan orang di sekitar.
Kadang-kadang dia mengirimkan cerita lucu, ujung-ujungnya di suruh ketawa. Dia bilang jangan tegang melulu, habib suka berc anda dan suka iseng. Komunikasi terus dilakukan, ucap Kapitra.
Rizieq yang menjadi tersangka dalam dua kasus yang berbeda. Yang pertama, dijadikan sebagai tersangka karena kasus dugaan penodaan Pancasila, yang tengah ditangani Polda Jawa Barat. Yang kedua, terjerat kasus dugaan konten pornografi bersama Firza Husein, yang ditangani Polda Metro Jaya.
Dua minggu sebelum ditetapkan sebagai tersangka dugaan konten pornografi 29 Mei lalu. Rizieq bersama dengan keluarganya terbang ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah sekaligus bersilaturahmi dengan pemuka agama setempat.
Rizieq yang belum berencana untuk pulang ke Indonesia. Menurut pengacara Rizieq, Sugito Atmoprawiro, Rizieq mengajukan sejumlah syarat kepada pemerintah bila ingin dia pulang.
Syarat itu diantaranya, jaminan untuk tidak ditangkap ketika tiba di Indonesia, dan memberikan waktu kepada Rizieq untuk beristirahat sebelum menjalani pemeriksaan polisi dalam kasus-kasus yang menimpanya.
Kemarin siang ada sejumlah perwakilan dari GNPF-MUI bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membahas sejumlah persoalan bangsa, salah satunya soal kasus yang menjerat Rizieq.
Harapan Sugito ialah dengan adanya pertemuan ini, masalah-masalah yang menjerat Rizieq dapat diselesaikan.
Semoga pertemuan tersebut ada manfaatnya untuk kebaikan bersama dan perkara yang terkait dengan ulama dan aktivis lainnya bisa tidak dilanjutkan, ucap Sugito.
Post a Comment