Gempa Skala 5 SR Mengguncang Marowali
Gempa Skala 5 SR Mengguncang Marowali
Gempa bumi mengguncang Kabupaten Marowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (17/6/2017), sekitar pukul 21.23 Wita. Getaran gempa membuat warga panik dan histeris berlarian keluar rumah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi mengatakan, gempa tektonik yang terjadi di wilayah Marowali tersebut memiliki kekuatan 5 Skala Ritcher.
Gempa berpusat di koordinat 2,63 Lintang Selatan dan 121,69 Bujur Timur, atau tepatnya berpusat di darat pada jarak 32 km arah barat Bungku, Morowali, dengan kedalaman 102 km.
"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta, tingkat guncangan BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berpotensi mengguncang kuat di sekitar sumber gempa dengan intensitas V MMI," kata Riyadi.
Masyarakat Marowali, ujat Riyadi, merasakan dampak gempa yang cukup kuat yakni pada skala intensitas II SIG-BMKG atau IV MMI di Kolonodale, III-IV MMI di Poso, Bungku, dan Soroako, V MMI di Lingkono, Wawontoa, dan Torea.
"Guncangan gempa ini dirasakan oleh orang banyak dan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah," jelas Riyadi.
Meski guncangan gempa kuat, namun kata Riyadi, belum ada kerusakan material akibat gempa tersebut.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi hiposenter kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang diperkirakan merupakan aktivitas Sesar Matano. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa yang terjadi memiliki mekanisme sesar geser (strike slip)," papar dia.
Hingga saat ini, telah terjadi satu kali gempa susulan dengan kekuatan M 4,7. BMKG sendiri akan terus memantau aktivitas gempa susulan yang kemungkinan terjadi lagi.
"Kepada warga di sekitar Kabupaten Morowali diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Riyadi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi mengatakan, gempa tektonik yang terjadi di wilayah Marowali tersebut memiliki kekuatan 5 Skala Ritcher.
Gempa berpusat di koordinat 2,63 Lintang Selatan dan 121,69 Bujur Timur, atau tepatnya berpusat di darat pada jarak 32 km arah barat Bungku, Morowali, dengan kedalaman 102 km.
"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta, tingkat guncangan BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berpotensi mengguncang kuat di sekitar sumber gempa dengan intensitas V MMI," kata Riyadi.
Masyarakat Marowali, ujat Riyadi, merasakan dampak gempa yang cukup kuat yakni pada skala intensitas II SIG-BMKG atau IV MMI di Kolonodale, III-IV MMI di Poso, Bungku, dan Soroako, V MMI di Lingkono, Wawontoa, dan Torea.
"Guncangan gempa ini dirasakan oleh orang banyak dan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah," jelas Riyadi.
Meski guncangan gempa kuat, namun kata Riyadi, belum ada kerusakan material akibat gempa tersebut.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi hiposenter kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang diperkirakan merupakan aktivitas Sesar Matano. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa yang terjadi memiliki mekanisme sesar geser (strike slip)," papar dia.
Hingga saat ini, telah terjadi satu kali gempa susulan dengan kekuatan M 4,7. BMKG sendiri akan terus memantau aktivitas gempa susulan yang kemungkinan terjadi lagi.
"Kepada warga di sekitar Kabupaten Morowali diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Riyadi.
Post a Comment