Header Ads

Korut Sebut AS Sebagai Pengacau Karena Kerahkan 3 Kapal Induk


Korut Sebut AS Sebagai Pengacau Karena Kerahkan 3 Kapal Induk

Korea Utara (Korut) mengatakan kehadiran tiga kapal perang Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea semakin mendorong kedua negara itu berperang, Korut juga menyebutkan ketiga kapal induk milik AS itu memancing situasi buruk di Semenanjung Korea.

Ketiga kapal induk USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt, dan USS Nimitz bersama dengan kapal perang lain yang berukuran kecil dan membawa pasukan tempur, telah menyelesaikan latihan militer selama empat hari di perairan antara Korea Selatan dan Jepang. Latihan militer ini berakhir pada Selasa (14/11).

Ini menjadi sebuah sejarah pertama tiga kapal perang AS yang berlayar bersama di perairan Pasifik Barat  dalam 10 tahun terakhir. Ketiga kapal induk AS itu dijaga oleh sejumlah kapal perang Korsel dan Jepang dalam latihan militer ini.

Komentar Korut soal ketiga kapal perang AS itu disampaikan dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dalam surat tersebut tertulis, Duta Besar Korut untuk PBB, Ja Song Nam mengatakan latihan ini akan memicu situasi yang buruk di Semenanjung Korea dan sekitarnya.

Pihak Amerika Serikat telah membuat kekacauan dengan melakukan latihan gabungan dan membawa perlengkapan senjata nuklir di Semenanjung Korea dan sekitarnya, ini membuktikan bahwa AS sendiri sebagai otak pelaku utama dalam eskalasi ketegangan dan membahayakan perdamaian dunia, demikian isi dalam surat Korut untuk Sekjen PBB.

Dalam surat itu dituliskan juga, digelarnya latihan gabungan ini membuktikan Korut sudah benar dengan membangun sistem pertahanannya. Dalam surat Dubes Ja menuduh Dewan Keamanan PBB mengabaikan latihan senjata nuklir oleh AS yang keras kepala dalam membawa ancaman kehancuran untuk kemanusiaan.

Dubes Ja Song Nam meminta Sekjen Guterres untuk membawa masalah ini di depan 15 negara Dewan Keamanan PBB. Tentang bahaya yang dibuat oleh AS, jelas-jelas sangat mengancam perdamaian dan keamanan internasional, tulis Ja dalam surat tersebut.

Komandan Armada Pasifik AS, Laksamana Scott Swift mengatakan latihan ini adalah sebagai penegasan komitmen AS untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah Semenanjung Korea. Akan tetapi Korut memandang latihan gabungan militer ini sebagai ancaman besar.
Diberdayakan oleh Blogger.