Header Ads

Guru Karate Ditemukan Tewas di Kamar Kos


Guru Karate Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Seorang guru karate di Mojokerto, Herman Perwira (54) ditemukan tidak bernyawa di kamar kos yang di sewanya. Jenazahnya dalam kondisi membusuk saat ditemukan.

Suparno (50) tetangga korban menjelaskan bahwa korban sudah 2 hari tidak terlihat keluar dari kamar kosnya di Dusun Candirejo, Desa Awang-awang, Mojosari, Mojokerto. Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sekitar pukul 08.30 WIB, anak pemilik kos yang di sewa Herman, Lir Irawati mendatangi kamar kos korban.

Ketika dilihat melalui jendela kamar kos, kondisi korban tengkurap, ada bekas muntahan di dekatnya, ungkap Suparno, Minggu (19/11).

Bersama dengan puluhan penghuni kos lainnya, Lir masuk ke dalam kamar kos korban untuk memeriksa kondisi Herman. Dan ternyata Pria asal Kemiri ini sudah tidak bernyawa.

Herman yang masih mengenakan kaus kuning berlogo sebuah perguruan karate dan celana pendek hitam. Di sebelah kanannya berceceran muntahan bercampur darah.

Saat ini kondisi korban sudah membusuk, tubuhnya menghitam. Setelah itu warga langsung melapor ke Polsek Mojosari, ucapnya.

Sejumlah polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP, memeriksa kondisi korban dan memintai keterangan dari sejumlah saksi. Selanjutnya petugas mengevakuasi jasad Herman ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari untuk divisum.

Kapolsek Mojosari Kompol Herry Sucahyo mengatakan, dari hasil penyelidikan di bagian luar tubuh korban, tidak ditemukan bekas kekerasan fisik. Menurutnya, korban diduga tewas akibat penyakit yang dideritanya.

Informasi dari tetangga, korban itu sakit TBC, tubuhnya kurus. Muntahan di sebelah korban itu saat korban batuk TBC, ucapnya.

Menurut Herry, selain menjadi seorang guru karate di sekolah swasta, korban juga menjadi penjaga SMK Raden Rahmat di jalan Hasanuddin, Mojosari. Herman tinggal sendiri di kamar kos Dusun Candirejo.

Saudaranya di Tulungagung sudah kami hubungi agar datang ke rumah sakit, ini sudah jelas kalau korban memang meninggal karena sakit, sambungnya.
Diberdayakan oleh Blogger.