Header Ads

Ada 187 Kelompok dan 12 Juta Penghayat Kepercayaan di Indonesia


Ada 187 Kelompok dan 12 Juta Penghayat Kepercayaan di Indonesia

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mencatat ada sekitar 187 kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia. Dari angka tersebut dilaporkan sedikitnya ada 12 juta orang di Indonesia adalah penghayat kepercayaan.

Sampai saat ini, sudah tercatat ada 187 kelompok di tingkat pusat, tapu pendataan jumlah orangnya masih belum tepat. Sekitar 12 juta orang penganut aliran kepercayaan meski belum pasti, ucap Kepala Seksi Kelembagaan Kepercayaan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kemdikbud, Minang Warman.

Hal ini disampaikan dalam acara Workshop Pelestarian Tradisi dan Penguatan Peran Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Denpasar, Bali, Kamis (9/11). Minang mengatakan pemerintah telah memperkirakan jumlah kelompok penghayat kepercayaan lebih dari angka tersebut.

Ratusan kelompok penghayat kepercayaan itu sudah menjalani verifikasi kuat. Seperti aliran yang dianut masyarakat harus memiliki nilai kearifan lokal, berbudi luhur dan mengatur relasi antara manusia, Tuhan dan kearifan lokal itu sendiri, ucap Minang.

Minan menambahkan pemerintah pusat mendukung penuh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kolom penghayat kepercayaan di KTP. Akan tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena warga diharapkan menunggu implementasi keputusan oleh kementerian.

Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk menunggu saja secara teknis bagaimana keputusan MK ini terimplementasi. Setiap keputusan pasti ada reaksi, ungkap Minang.

Data Kemdikbud menunjukkan 13 provinsi di Indonesia memiliki kelompok penghayat kepercayaan. Dan jumlahnya sudah tersebar dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa hingga Pulau Sulawesi.

Proses pembinaan ini menimbulkan kedekatan yang cukup bagus antara pemerintah dengan penghayat itu sendiri. Tapi kami percaya akan ada organisasi masyarakat yang akan mengangkat persoalan ini agar timbul gesekan, sambung Minang.
Diberdayakan oleh Blogger.