Pengobatan Gratis Dari IWSH
Pengobatan Gratis Dari IWSH
Jakarta Selain sedang merenovasi toilet dan sarana kebersihan lainnya di SDN Cicau 02 Cikarang, pada tanggal 11 November 2017 Team dari International Water, Sanitation and Hygiene Foundation (IWSH) berkesempatan untuk mengadakan Kegiatan sosial bertemakan pentingnya kebersihan untuk kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Cicau meliputi kegiatan pengobatan gratis serta penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan yang baik dan benar untuk kesehatan.
Beberapa warga yang datang merasa antusias dengan adanya kegiatan ini. Salah satunya adalah Ibu Juriah, Ketua PKK desa Cicau. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Community Plumbing Challenge 2017 (CPC2017) ini dapat menambah wawasan untuk anak-anak agar tahu cara mencuci tangan yang benar serta seberapa pentingnya kebersihan. Berbeda lagi dengan Ibu Herlina, warga Cicau yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan air bersih di desa Cicau. Walaupun menggunakan PDAM, tetapi air tetap tidak terdistribusi dengan baik. Untuk mandi seringkali warga membeli air bersih, namun jika tidak ada uang, warga lebih sering mandi dan mencuci di empang. Bahkan untuk mencuci tangan sering kali hanya menggunakan sabun seadanya. Lain lagi dengan Bapak Irin yang berprofesi sebagai seorang petani. Beliau mengutarakan keluh kesahnya tentang saluran pipa air yang belum sampai ke desanya. Beliau sangat berharap saluran pipa air bisa sampai ke desanya agar bisa lebih mudah untuk mendapatkan air bersih, karena jika kemarau datang, sumur dirumahnya menjadi kering.
Peran para dokter disini sangat penting. Dokter Aria Sarlito yang secara sukarela ikut serta dalam CPC2017 mengajarkan anak-anak tentang tahapan mencuci tangan yang benar dan menggunakan sabun agar higienis. Tangan kita menyentuh banyak benda yang mungkin saja mengandung banyak kuman. Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan secara keseluruhan agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Langkah-langkah mencuci tangan juga dijelaskan dengan sangat menarik dan menggunakan lagu agar anak-anak dapat mudah mengingatnya.Beberapa anak-anak yang sempat diwawancarai adalah Ardan, Rahmat dan Fatur. Mereka merupakan siswa SDN Cicau 01. Mereka sangat antusias menghafalkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Selain itu mereka juga berharap kegiatan CPC2017 juga dapat merenovasi toilet dan sanitasi di sekolah mereka. Lain lagi dengan Alia dan Bunga yang juga merupakan siswi kelas 6 di SDN Cicau 01. Menurut mereka toilet di sekolahnya sangat kotor dan banyak kuman. Kesadaran para siswa untuk menjaga kebersihan toilet masih sangat kurang. Walaupun sudah diajarkan cara menggunakan toilet yg benar oleh para guru, tetap saja kepedulian para siswa masih sangat kurang.
Selain mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar, Dr Yuke Rishna Arryani sebagai dokter umum yang sering melakukan pengobatan gratis di balai desa Cicau mengungkapkan, bahwa tidak sedikit warga Cicau yang terserang diare. Penyebabnya bisa dari beberapa faktor, namun salah satunya adalah karena ketersediaan air bersih yang kurang lancar. Di puskesmas desa cicau sendiri sudah disediakan klinik konseling untuk sanitasi, sehingga pasien yang terkena diare bisa dirujuk ke klinik konseling untuk diedukasi. Menurut dokter Yuke, setiap tahunnya warga yang terkena diare jumlahnya terus menurun. Dengan adanya kegiatan CPC2017 ini, secara tidak langsung membantu program mereka untuk memberi kesadaran betapa pentingnya air bersih. Bapak Salih yang juga berprofesi sebagai perawat menyampaikan, semoga pembangunan sanitasi menjadi lebih merata agar warga di desa cicau ini bisa merasakan manfaat toilet baru dan secara tidak langsung dapat membuat warga lebih mengerti pentingnya kebersihan diri.
Program IWSH Community Plumbing Challenge bertujuan untuk berkontribusi terhadap perbaikan kesehatan masyarakat di wilayah yang masyarakatnya masih terancam oleh kurangnya sanitasi dasar dan sistem air minum yang aman. Program ini telah diselenggarakan di India (2015), Afrika Selatan (2016) dan tahun ini di Indonesia.
Ini adalah gerakan dari para profesional beserta para siswa magang dari SMK yang bekerja di bidang kesehatan dan sanitasi yang akan menunjukkan kepada masyarakat bagaimana cara terbaik untuk membangun sarana setempat, dan akan mendidik masyarakat sekitar tentang manfaat dari pendekatan tersebut.
CPC2017 yang berlangsung sejak tanggal 9 November sampai 15 November 2017 di SD Negeri Cicau Cikarang merupakan contoh yang sangat inspiratif. Diharapkan program ini bisa berlansung secara merata dan dapat menjadi contoh betapa pentingnya air bersih, mencuci tangan dengan benar, sanitasi serta toilet yang layak dan bersih bagi kesehatan.
Beberapa warga yang datang merasa antusias dengan adanya kegiatan ini. Salah satunya adalah Ibu Juriah, Ketua PKK desa Cicau. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Community Plumbing Challenge 2017 (CPC2017) ini dapat menambah wawasan untuk anak-anak agar tahu cara mencuci tangan yang benar serta seberapa pentingnya kebersihan. Berbeda lagi dengan Ibu Herlina, warga Cicau yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan air bersih di desa Cicau. Walaupun menggunakan PDAM, tetapi air tetap tidak terdistribusi dengan baik. Untuk mandi seringkali warga membeli air bersih, namun jika tidak ada uang, warga lebih sering mandi dan mencuci di empang. Bahkan untuk mencuci tangan sering kali hanya menggunakan sabun seadanya. Lain lagi dengan Bapak Irin yang berprofesi sebagai seorang petani. Beliau mengutarakan keluh kesahnya tentang saluran pipa air yang belum sampai ke desanya. Beliau sangat berharap saluran pipa air bisa sampai ke desanya agar bisa lebih mudah untuk mendapatkan air bersih, karena jika kemarau datang, sumur dirumahnya menjadi kering.
Peran para dokter disini sangat penting. Dokter Aria Sarlito yang secara sukarela ikut serta dalam CPC2017 mengajarkan anak-anak tentang tahapan mencuci tangan yang benar dan menggunakan sabun agar higienis. Tangan kita menyentuh banyak benda yang mungkin saja mengandung banyak kuman. Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan secara keseluruhan agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Langkah-langkah mencuci tangan juga dijelaskan dengan sangat menarik dan menggunakan lagu agar anak-anak dapat mudah mengingatnya.Beberapa anak-anak yang sempat diwawancarai adalah Ardan, Rahmat dan Fatur. Mereka merupakan siswa SDN Cicau 01. Mereka sangat antusias menghafalkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Selain itu mereka juga berharap kegiatan CPC2017 juga dapat merenovasi toilet dan sanitasi di sekolah mereka. Lain lagi dengan Alia dan Bunga yang juga merupakan siswi kelas 6 di SDN Cicau 01. Menurut mereka toilet di sekolahnya sangat kotor dan banyak kuman. Kesadaran para siswa untuk menjaga kebersihan toilet masih sangat kurang. Walaupun sudah diajarkan cara menggunakan toilet yg benar oleh para guru, tetap saja kepedulian para siswa masih sangat kurang.
Selain mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar, Dr Yuke Rishna Arryani sebagai dokter umum yang sering melakukan pengobatan gratis di balai desa Cicau mengungkapkan, bahwa tidak sedikit warga Cicau yang terserang diare. Penyebabnya bisa dari beberapa faktor, namun salah satunya adalah karena ketersediaan air bersih yang kurang lancar. Di puskesmas desa cicau sendiri sudah disediakan klinik konseling untuk sanitasi, sehingga pasien yang terkena diare bisa dirujuk ke klinik konseling untuk diedukasi. Menurut dokter Yuke, setiap tahunnya warga yang terkena diare jumlahnya terus menurun. Dengan adanya kegiatan CPC2017 ini, secara tidak langsung membantu program mereka untuk memberi kesadaran betapa pentingnya air bersih. Bapak Salih yang juga berprofesi sebagai perawat menyampaikan, semoga pembangunan sanitasi menjadi lebih merata agar warga di desa cicau ini bisa merasakan manfaat toilet baru dan secara tidak langsung dapat membuat warga lebih mengerti pentingnya kebersihan diri.
Program IWSH Community Plumbing Challenge bertujuan untuk berkontribusi terhadap perbaikan kesehatan masyarakat di wilayah yang masyarakatnya masih terancam oleh kurangnya sanitasi dasar dan sistem air minum yang aman. Program ini telah diselenggarakan di India (2015), Afrika Selatan (2016) dan tahun ini di Indonesia.
Ini adalah gerakan dari para profesional beserta para siswa magang dari SMK yang bekerja di bidang kesehatan dan sanitasi yang akan menunjukkan kepada masyarakat bagaimana cara terbaik untuk membangun sarana setempat, dan akan mendidik masyarakat sekitar tentang manfaat dari pendekatan tersebut.
CPC2017 yang berlangsung sejak tanggal 9 November sampai 15 November 2017 di SD Negeri Cicau Cikarang merupakan contoh yang sangat inspiratif. Diharapkan program ini bisa berlansung secara merata dan dapat menjadi contoh betapa pentingnya air bersih, mencuci tangan dengan benar, sanitasi serta toilet yang layak dan bersih bagi kesehatan.
Post a Comment