Kamboja Tolak Mentah-mentah Bantuan Dana AS
Kamboja Tolak Mentah-mentah Bantuan Dana AS
Kalau di Indonesia punya Soekarno yang mengucapkan go to hell with your aid untuk Amerika Serikat, di Kamboja ada Hun Sen.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menantang Amerika Serikat untuk menghentikan bantuan pendanaannya, Minggu (18/11). Sebelumnya, pemerintah AS telah mengumumkan untuk mengakhiri bantuannya untuk pemilihan umum di tahun depan.
Itu menjadi respons atas dibubarkannya partai oposisi utama, Cambodia National Rescue Party (CNRP). Selama ini CNRP dikatakan sebagai partai yang dibantu AS. Partai ini bahkan membela Kem Sokha, pemimpin yang ditahan karena dituduh berkhianat.
Penangkapan itu dilakukan pada September lalu dengan dalil melawan pemerintahan dengan bantuan Amerika Serikat. Partai yang membela pengkhianat dikatakan Hun Sen sebagai pengkhianat dan tidak pantas terlibat dalam proses demokrasi Kamboja lagi. Dia mengancam akan membubarkannya.
Selanjutnya partai itu dibubarkan Pengadilan Tinggi, atas permintaan pemerintah Hun Sen. Dengan alasan ada kencenderungan partai oposisi yang ingin merebut kekuasaan, meski CNRP telah menolak segala tuduhan itu. Itu yang kemudian membuat pihak AS marah. PAda Jumat (17/11) AS menyatakan akan mengakhiri bantuan Pemilu 2018 adalah yang rerakhir.
Perdana Menderti Hun Sen mempunyai langkah anti AS yang tegas. Hun Sen adalah seorang PM yang sudah menguasai Kamboja selama lebih dari tiga tahun. Situs pro pemerintah di Kamboja, Hun Sen mengatakan ketegasannya dalam pidato kepada pekerja garmen. Di pidatonya dia menyatakan, menyambut keinginan AS memotong dana.
Samdech Techo Hun Sen mengatakan bahwa pemotongan dana bantuan dari AS tidak akan membunuh pemerintah Kamboja, melainkan hanya akan membunuh sekelompok orang yang melayani kebijakan AS, ujarnya.
Kedutaan AS di Phnom Penh sampai saat ini masih belum merespons permintaan dari Reuters untuk membahas masalah itu. Pada April lalu, Kedutaan AS mengumumkan dana bantuan sebesar US$1,8 juta untuk pemilu lokal di tahun ini dan pemilu besar di tahun depan.
Kementerian Dalam Negeri As mengatakan mereka membantu Kamboja untuk program kesehatan, pendidikan, pemerintahan, pertumbuhan ekonomi dan pembersihan persenjataan yang tidak banyak. Pada 2014 angkanya mencapai US$77,6 juta.
Post a Comment