Kekayaan Alamn Indonesia Terancam Bahaya Ungkap Jenderal Gatot Nurmantyo
Kekayaan Alamn Indonesia Terancam Bahaya Ungkap Jenderal Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia memiliki potensi mendapat ancaman yang luar biasa dari negara-negara lain di dunia. Hal ini karena kekayaan alamnya yang melimpah.
Hal itu disampaikan Gatot dalam seminar sehari kerja sama TNI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan tema, "Ketahanan Kesehatan Global Dalam Perspektif Pertahanan" di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Indonesia negara luar biasa suburnya. Maka orang akan berebut untuk cari makan di Indonesia. Berbahaya karena kekayaan kita," ujar Gatot, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Dia memastikan ucapannya bukan hanya wacana, melainkan sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Di mana sumber energi akan terus berkurang, sementara jumlah populasi manusia di dunia terus bertambah.
Data yang dia peroleh, penduduk bumi saat ini mencapai 7,5 miliar manusia. Padahal berdasarkan studi dan penelitian, untuk dapat hidup normal, bumi hanya mampu menampung sekitar 3-4 miliar manusia.
"Bukti teori benar atau tidak kebenarannya adalah anak-anak meninggal dalam sehari 41 ribu. Satu tahun 15 juta karena kesehatan dan kemiskinan," kata Panglima TNI.
Meski begitu, jumlah populasi manusia terus meningkat. Diperkirakan pada 2043, penduduk bumi mencapai 12,3 miliar manusia. Sementara pada tahun yang sama, cadangan minyak dan sumber energi fosil lainnya habis.
"Ini sangat berbahaya. Kenapa? Suatu saat dunia akan kelaparan, contohnya minyak berkurang. Perang di Arab selama ini kan semua karena minyak," ucap Gatot.
Memang saat ini, sumber pangan digunakan untuk pangan pula. Begitu juga sumber energi, digunakan untuk energi. Namun pada 2043 nanti, pangan dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pangan. Sebab, cadangan energi saat itu sudah habis.
Dalam kondisi ini, negara yang berada di wilayah ekuator atau di garis khatulistiwa akan diburu. Salah satunya Indonesia. Sebab, wilayah ekuator memiliki tingkat kesuburan yang luar biasa.
"Dan tempat yang masih aman cadangan minyak ada, cadangan energi ada, makanan ada hanya di sekitar ekuator atau khatulistiwa, karena bisa bercocok tanam sepanjang tahun. Nah, Indonesia menjadi salah satu negara yang berada di garis khatulistiwa," kata Panglima TNI.
Hal itu disampaikan Gatot dalam seminar sehari kerja sama TNI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan tema, "Ketahanan Kesehatan Global Dalam Perspektif Pertahanan" di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Indonesia negara luar biasa suburnya. Maka orang akan berebut untuk cari makan di Indonesia. Berbahaya karena kekayaan kita," ujar Gatot, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Dia memastikan ucapannya bukan hanya wacana, melainkan sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Di mana sumber energi akan terus berkurang, sementara jumlah populasi manusia di dunia terus bertambah.
Data yang dia peroleh, penduduk bumi saat ini mencapai 7,5 miliar manusia. Padahal berdasarkan studi dan penelitian, untuk dapat hidup normal, bumi hanya mampu menampung sekitar 3-4 miliar manusia.
"Bukti teori benar atau tidak kebenarannya adalah anak-anak meninggal dalam sehari 41 ribu. Satu tahun 15 juta karena kesehatan dan kemiskinan," kata Panglima TNI.
Meski begitu, jumlah populasi manusia terus meningkat. Diperkirakan pada 2043, penduduk bumi mencapai 12,3 miliar manusia. Sementara pada tahun yang sama, cadangan minyak dan sumber energi fosil lainnya habis.
"Ini sangat berbahaya. Kenapa? Suatu saat dunia akan kelaparan, contohnya minyak berkurang. Perang di Arab selama ini kan semua karena minyak," ucap Gatot.
Memang saat ini, sumber pangan digunakan untuk pangan pula. Begitu juga sumber energi, digunakan untuk energi. Namun pada 2043 nanti, pangan dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pangan. Sebab, cadangan energi saat itu sudah habis.
Dalam kondisi ini, negara yang berada di wilayah ekuator atau di garis khatulistiwa akan diburu. Salah satunya Indonesia. Sebab, wilayah ekuator memiliki tingkat kesuburan yang luar biasa.
"Dan tempat yang masih aman cadangan minyak ada, cadangan energi ada, makanan ada hanya di sekitar ekuator atau khatulistiwa, karena bisa bercocok tanam sepanjang tahun. Nah, Indonesia menjadi salah satu negara yang berada di garis khatulistiwa," kata Panglima TNI.
Post a Comment