Header Ads

Unjuk Rasa Senjata, Puluhan Siswa Berbaring di Depan White House


Unjuk Rasa Senjata, Puluhan Siswa Berbaring di Depan White House

Ratusan siswa di Amerika Serikat berbaring di depan White House, dikelilingi ratusan pengunjuk rasa yang menyerukan tentang aturan senjata api setelah insiden penyerangan di sekolah kembali terjadi pada minggu lalu.

Kelompok remaja untuk Reformasi Senjata Api itu mengungkapkan bahwa mereka melakukan aksi berbaring selama tiga menit, mereka ingin menunjukkan ketakutan di Marjory Stoneman Douglas High School di Florida ketika seorang siswa Nikolas Cruz menyerang mereka dengan tembakkan.

Kami menyerukan agar Amerika Serikat bertanggung jawab dan mengurangi kejadian yang sama. Penting bagi kami untuk aman selama berada di dalam kelas, ucap inisiator protes, Eleanor Nuechterlein dan Whitney Bowen.

Sebelumnya, mereka berharap 17 teman dekat mereka berpartisipasi dalam unjuk rasa ini, sesuai dengan jumlah korban dalam kejadian mengerikan itu. Akan tetapi, dalam protes ini tersebar di media sosial dan menarik perhatian ratusan orang lain yang akhirnya ikut hadir.

Salah satu yang ikut dalam protes ini adalah seorang anggota dewan dari Partai Demokrat, Don Beyer. Aktif menyerukan pertentangan tentang aturan senjata selama ini, Beyer juga mengaku bangga melihat anak muda yang peduli dengan kejadian tersebut.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sudah menyetujui dukungannya terhadap upaya meningkatnya pengecekan latar belakang pada pembeli senjata api.

Donald Trump berbicara kepada Senator John Cornyn, seorang politikus Partai Republik, soal aturan bipartisan yang diajukannya bersama Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat untuk meningkatkan kepatuhan federal dan pengecekan latar belakang pembeli senjata.

Donald Trump adalah pendukung penuh buat hak kepemilikan senajta yang mendapat bantuan dari Asosiasi Senjata Nasional, kelompok lobi berpengaruh di AS saat berkampanye 2016 lalu.

Dia sempat membuat marah sejumlah siswa karena cuitannya yang mengatakan Biro Investigasi Federal (FBI) gagal mencegah penyerangan di sekolah Florida karena terdistraksi penyidikan terkait intervensi Rusia dalam pemulu. FBI juga mengakui telah gagal bertindak meski sudah ada laporan dari saksi.
Diberdayakan oleh Blogger.