Header Ads

Trump Dukung Pendemo, Iran Sebut AS Ikut Campur Urusan Dalam Negeri


Trump Dukung Pendemo, Iran Sebut AS Ikut Campur Urusan Dalam Negeri

Iran yang marah dan menuduh Amerika Serikat ikut campur dalam urusan dalam negeri di negara itu, setelah Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap aksi protes anti pemerintah yang tengah berlangsung di negara Timur Tengah itu.

Otoritas AS telah melewati haknya karena ikut campur dalam urusan Iran secara aneh dan dengan alasan memberi dukungan untuk para demonstrasi sporadis, yang dalam beberapa kasus telah dibajak oleh penyusup, ujar Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, melalui surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB, Kamis (4/1).

Pernyataan itu diucapkan oleh Khoshroo sebagai respons atau kicauan Donald Trump di Twitter yang mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh demonstrasi besar-besaran di Iran yang telah menewaskan puluhan orang.

Presiden AS itu bahwa menyerukan perubahan dalam sistem pemerintahan Iran yang dinilainya sarat tindakan represif dan korupsi. Dia juga berjanji akan membantu warga Iran mengambil alih pemerintah Iran.

Pihak AS juga mengancam akan memberi hukuman kepada setiap individu yang terlibat dalam tindakan represif terhadap para demonstran.

Ucap Khroshroo, upaya Trump ini sudah melanggar hukum internasional dan prinsip piagam PBB. Dia mendesak kepada negara-negara lain untuk mengecam pernyataan AS tersebut.

Pemerintah AS, melalui Twitter aneh mereka yang luar biasa telah menghasut warga Iran untuk melakukan tindakan kriminal. Kementerian Luar Negeri AS sejauh ini juga mengakui AS ingin mendorong pendemo di Iran untuk mengubah pemerintahan mereka, mengakui AS terlibat dalam campur tangan urusan Iran melalui Twitter dan Facebook, ujarnya.

Negara Iran kembali dihadapkan pada pendemo ribuan massa di beberapa kota seperti Teheran, Kermanshah, Sari dan Rasht yang turun ke jalan menuntut kenaikan harga serta dugaan korupsi yang meluas di Iran.

Sebagaian pendemo juga mengatakan kekhawatirannya karena keterlibatan Iran dalam konflik di Suriah dan Irak. Para pendemo menuntut Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang menjabat sejak 1989 untuk turun tahta.

Setidaknya ada 23 orang termasuk polisi yang tewas dalam kerusuhan yang telah memasuki hari ke lima ini. Aparat kepolisian mengatakan hingga saat ini ada sekitar 450 pendemo yang telah ditahan, termasuk 200 orang di tahan di Ibu Kota Teheran.

Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan delegasi tengah berencana mengajukan pertemuan darurat DK PBB untuk membicarakan situasi di Iran.

Akan tetapi, beberapa anggota diplomat lainnya mengatakan tidak akan ada jadwal pertemuan mengenai masalah tersebut.

Sejumlah negara dan organisasi internasional juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pendemo yang telah memakan korban.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyayangkan aksi demo yang telah memakan banyak korban jiwa dengan mengatakan kekerasan harus dihindari.

Kepada badan HAM PBB, Zeid Ra ad Al Hussein mendesak pemerintah Iran untuk menghindari kekerasan dalam meredakan aksi protes tersebut.
Diberdayakan oleh Blogger.