Diancam Korut, Trump Sebut Kunci Senjata Nuklir AS Lebih Besar
Diancam Korut, Trump Sebut Kunci Senjata Nuklir AS Lebih Besar
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi ancaman yang diucapkan oleh pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saat pidatonya di tahun baru. Trump mengancam dan memamerkan kekuatan Amerika Serikat lewat media sosialnya Twitter. Trump mengatakan tombol nuklirnya lebih besar dan lebih kuat dari pada yang dimiliki Korut.
Pemimpin negeri komunis Kim Jong Un mengatakan tombol nuklirnya selalu berada di atas meja kerjanya. Adakah dari seseorang bawahannya yang kelaparan itu bisa memberitahu dia bahwa saya memiliki tombol nuklir yang lebih besar dan lebih kuat dari miliknya dan senjata saya bekerja sangat baik, tulis Trump dalam Twitternya.
Kalimat yang diucapkan oleh Trump menanggapi pernyataan Kim Jong Un dalam pidato tahun barunya yang mengatakan dia akan menekan tombol nuklir yang selalu berada di atas mejanya jika negaranya terancam.
Kim juga mengatakan bahwa negaranya akan terus mengembangkan senjata nuklir. Dia menyatakan negaranya adalah kekuatan nuklir pecinta damai yang bertanggung jawab.
Kendai begitu dalam pernyataan resminya di tahun 2018 ini Kim juga mengatakan Korut siap untuk berdialog dengan Korsel. Dia juga akan menyerukan perbaikan hubungan dengan Korea Selatan.
Dalam kesempatan itu Kim juga berniat untuk berpartisipasi dan akan mengirimkan atlet-atletnya di olimpiade musim dingin Pyeongchang yang akan digelar di Korea Selatan.
Korsel menyambut baik tawaran dari negara tetangganya itu. Presiden Moon Jae In melalui Menteri Unifikasi Korea Selatan, Cho Myoung Gyon menawarkan dialog tingkat tinggi dengan Korut Kim Jong Un pada 9 Januari nanti. Pertemuan antara kedua negara itu diharapkan bisa memperbaiki hubungan kedua yang telah lama terpisah sejak Perang Korea 1950 lalu.
Akan tetpai, sejumlah pengamat di AS yang melihat pidato Kim itu jelas merupakan upaya untuk menjauhkan Korea Selatan dari sekutu utamanya, AS yang tengah memimpin kampanye internasional untuk menekan Korut melalui sanksi.
Gedung Putih melalui duta besarnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley, juga menolak upaya dialog antara kedua negara tersebut.
Post a Comment