Header Ads

Israel Menghukum Ahed Tamimi Remaja Palestina yang Menampar Tentara Israel


Israel Menghukum Ahed Tamimi Remaja Palestina yang Menampar Tentara Israel

Israel menahan Aher Tamimi 16 tahun, remaja asal Palestina yang menampar tentara Israel dengan tuntutan penyerangan, Senin (1/1), kejadian itu membuat Ahed dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Palestina dan dipandang memalukan oleh Israel.

Aparat penegak hukum Israel telah menahan Ahed, setelah video yang memperlihatkan dia menampar tentara Israel di dekat rumahnya Desa Nabi Saleh, Tepi Barat yang beredar pada 15 Desember lalu. Menurut pihak militer tersebut, Ahed melempari tentaranya dengan batu.

Kejadian itu membuat Ahed semakin terkenal dan dielu-elukan sebagai pahlawan. Surat kabar Israel, Haarets melaporkan masalah itu bisa menjadikan Ahed sebagai Joan de Arc Palestina. Joan de Arc adalah pahlawan perempuan Prancis.

Akan tetapi, Israel memperdebatkan bahwa tentara terlihat lemah dengan tidak membalas pukulan dari Ahed. Militer Israel membantah hal tersebut dengan mengatakan tentara itu bertindak profesional dengan sikap menahan diri.

Tuntutan terhadap Ahed, termasuk penyerangan terhadap tentara hingga menderita luka. Ahed dianggap menggangu tentara yang sedang bertugas dan melempari si tentara itu dengan batu.

Menurut laporan, terdapat lima tuduhan yang diajukan terhadap ibunya, Narima dan sepupunya, Nour 20 tahun.

Tuduhan terhadap Narima, Ibu Ahed, termasuk menggunakan sosial media Facebook untuk memicu lainnya melakukan serangan teroris dan berpartisipasi dalam kejadian di video tersebut.

Saat ini Ahed dan ibunya masih ditahan hingga 8 Januari. Adapun Nour dibebaskan dengan jaminan 5.000 shekel (Rp 19,4 juta).

Kuasa hukum Tamimi, Gaby Lasky mengatakan yakin beberapa tuduhannya akan dicabut. Meski jaksa akan berupaya menjatuhkan hukuman maksimal untuk dakwaan lain. Saya yakin mereka ingin menahan mereka ber 2 selama mungkin, karena mereka tidak menginginkan perlawanan di luar penjara, ucap Lasky.

Pada sidang kali ini, Ahed tidak dimintai pembelaan. Pengadilan militer memberi waktu bagi kuasa hukum untuk mempelajari semua tuduhan.

Seorang pelaku dewasa yang menyerang tentara Israel bisa terancam hukuman penjara 10 tahun. Akan tetapi, Ahed masih anak-anak.

Kejadian penyerangan tentara yang dituduhkan terhadap Ahed terjadi di dekat keluarga Tamimi di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat. Dalam aksi protes melawan kebijakan pemukiman ilegal Israel yang telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Ayah Ahed, Bassem adalah seorang aktivis terkemuka Palestina.

Saat ini Ahed dikenal sebagai seorang remaja Palestina penampar tentara Israel. Tapi aksi melawan pendudukan Israel telah berlangsung lama. Dua tahun lalu, dia menggigit tentara Israel yang berusaha menangkap adiknya. Pada 2012 dia mendapatkan penghargaan dari Turki dan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan karena foto perlawannya itu beredar viral.
Diberdayakan oleh Blogger.