Header Ads

Uang Nasabah hasil Pencurian Rekening Bank Dipakai Untuk Danai Teroris



Semua uang nasabah bank yang hilang secara misterius masih sering terjadi di Indonesia. Analyst Digital forensic Ruby Alamsyah menjelaskan hilangnya uang nasabah bermodus skimming dan tergabung dalam jaringan internasional.

Ruby menambahkan, uang hasil pencurian uang dengan modus skimming ini digunakan untuk mendanai terorisme di luar negeri.

Dia menjelaskan, untuk kegiatan terorisme mereka memang mencari dana dengan melakukan peretasan dan pencurian uang. Uang nasabah ini akan digunakan untuk biaya operasional teroris.

Biasanya uang nasabah hasil skimming ini dipakai untuk biasa teroris di luar negeri sana, ujar Ruby.

Menurutnya, jaringan atau sindikat pencurian bermodus skimming ini memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang sangat bagus. Mereka memiliki panduan hingga peralatan yang lengkap mulai dari alat penyalin hingga komputer.

Jaringan ini mempunyai SOP yang rapi, mulai dari perekrutan, menjalankan tugas hingga pembagian fee kepala pelaku operasional smeuanya, ungkapnya.

Pelaku dibalik skimming ini berasal dari Ukraina, Bulgaria dan Rusia. Orang Indonesia hanya bertugas sebagai kaki tangan mereka.

Mereka bisa dnegan mudah mengajak orang yang ingin bergabung. Ya dengan janji-janji manis, orang-orang mau ikut bergabung, sambungnya.

Negara berkembang seperti Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi target untuk pembobolan rekening nasabah. Akan tetapi hingga kini pelaku skimming di Indonesia belum pernah ditangkap.

Ini menyebabkan, sindikat ini masih mencari celah untuk kembali masuk ke Indonesia.

Untuk menghentikannya ya harus menangkap langsung pelaku utamanya. Agar kegiatan ini bisa dihentikan. Jangan hanya pegawainya saja, karena mereka bisa dengan mudah mencai dan merekrut lagi, sambungnya.
Diberdayakan oleh Blogger.