Header Ads

Diancam Diduduki FPI, Kantor Tempo Dijaga Polisi


Diancam Diduduki FPI, Kantor Tempo Dijaga Polisi

Sejumlah aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan kantor Majalah Tempo di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, yang dikabarkan akan didemi oleh Front Pembela Islam. bukan hanya unjuk rasa, FPI juga mengancam akan menduduki kantor Tempo jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

FPI menggelar unjuk rasa karena merasa pemimpin FPI, Rizieq Shihab, dihina lewat karikatur yang dimuat Majalah Tempo edisi 26 Februari - 4 Maret 2018.

Seperti yang dilaporkan saat ini di lapangan masih belum terlihat massa FPI yang berkumpul. Namun sejumlah petugas keamanan sudah berjaga-jaga di seputaran kawasan Gedung Tempo.

Setidaknya ada lima mobil dari korps Brimob yang sudah berjaga-jaga dan sebuah mobil penerangan dari Polres Jakarta Selatan.

Panglima Besar Laskar Front Pembela Islam (FPI) Maman Suryadi mengatakan akan ada ratusan orang yang datang untuk mengikuti aksi unjuk rasa ini.

Kami menuntut protes terhadap redaksi majalah Tempo yang membuat karikatur penghinaan ulama pemimpin kami. Untuk kekuatan massa mungkin 500 hingga 1.000 simpatisan, ucap Maman.

FPI menuntut adanya karikatur yang menggambarkan sosok seorang memakai ggamis dan sorban. Sosok itu berbicara kepada seorang perempuan menirukan skenario salah satu film.

Maar saya tidak jadi pulang, ucap karikatur di gambar tersebut.

Yang kamu lakukan itu jahat, jawab perempuan karikatur memakai baju merah. Namun tidak digambarkan sedikitpun muka dari pria bersorban itu.

Dengan gambar tersebut, secara terang-terangan Maman mengatakan bahwa FPI menginterpretasikan pria itu sebagai Rizieq Shihab.

Saya rasa orang bodoh juga tahu itu adalah Rizieq. Itu sudah menyinggung pemimpin dan ulama kami. Yang artinya tidak disebutkan nama tapi dari sikap karikatur itu sudah ditujukan ke ulama kami, ungkapnya.

Saat ini Maman masih belum melaporkan Tempo ke Dewan Pers. Mereka akan terlebih dahulu menemui redaksi Tempo dan mendesak Tempo untuk meminta maaf.

Biasanya kan hanya permohonan maaf doang, kali ini kami minta secara tertulis. Soal dewan pers nanti itu langkah selanjutnya bersama kuasa hukum kami, sambungnya.

Sebelumnya Maman juga mengancam akan menduduki kantor Tempo jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.
Diberdayakan oleh Blogger.