Header Ads

Latihan Gabungan AS dan Korsel Bisa Memancing Perang Dunia ke-3



Korea Utara (Korut) telah mengecam keras latihan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Kosel). Korut mengatakan bahwa latihan tersebut sebagai langkah bodoh menuju perang nuklir.

Meskipun ada peringatan keras oleh Pyongyang, AS dan Korsel terap melakukan latihan gabungan dengan alasan menangkal provokasi oleh Utara, tulis laporan media Korut, Korean Central News Agency (KCNA).

Korut selama ini melihat latihan militer gabungan yang dilakukan AS dan Korsel sebagai persiapan untuk menginvasi wilayahnya. Di masa lalu, Korut yang menembakkan sejumlah rudal bertenaga nuklir dan melakukan berbagai aksi lainnya, untuk menunjukkan kemarahannya atas latihan gabungan tersebut.

Situasi panas di Semenanjung Korea telah masuk ke fase kritis karena keributan perang sembrono yang menargetkan Utara dari para pemimpin perang, tulis KCNA.

Latihan gabungan yang dilakukan AS-Korsel itu diberi nama Ulchi Freedom Guardian yang digelar sejak 21 Agustus hingga 31 Agustus mendatang. Latihan gabungan ini melibatkan simulasi komputer yang dirancang untuk menghadapi potensi perang dengan Korut yang berkemampuan nuklir itu.

Sedikitnya ada 17.500 personel AS dari total 28 ribu tentara yang ditugaskan ke Korsel, ikut dalam latihan gabungan. Jumlah itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan latihan gabungan tahun lalu, yang melibatkan 25 ribu personel AS. Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis mengatakan bahwa pengurangan jumlah personel itu dikarenakan kebutuhan yang memang lebih sedikit, bukan dikarenakan ketegangan dengan Korea Utara.

Dari AS atau Korsel sudah berulang kali menjelaskan bahwa latihan tersebut murni bersifat defensif. Akan tetapi Korut mengatakan sebagai kedok yang menipu.

Minggu lalu, pemimpin negeri komunis Kim Jong Un menunda peluncuran rudal ke arah Guam wilayah AS di Pasifik, dengan alasan ingin mengawasi tindakan ceroboh AS. Tindakan tersebut yang dimaksud merujuk pada latihan militer gabungan AS dan Korsel. Kim Jong Un saat itu menegaskan, Korut bisa menyerang kapan saja jika AS bertindak bodoh.
Diberdayakan oleh Blogger.