Header Ads

Bantuan Pakaian Diperlukan Bagi Korban Kebakaran Surabaya

Bantuan Pakaian Diperlukan Bagi Korban Kebakaran Surabaya


Puluhan kepala keluarga warga korban kebakaran di perkampungan padat penduduk di Jalan Tales Gang Langgar Kota Surabaya, Sabtu malam 12 Agustus 2017, memerlukan bantuan pakaian dalam baru untuk ganti setiap hari selama mereka berada di penampungan.

"Baju bekas banyak warga yang sudah bantu. Tapi kalau daleman (pakaian dalam) bekas kan tidak ada, masak pakain dalam bekas dikasihkan. Karena itu butuh yang baru," kata anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Reni Astuti saat memantau korban kebakaran di penampungan Puskesmas Jagir, Surabaya, Senin (14/8/2017), dilansir Antara.

Selain itu, lanjut dia, bantuan baju harian dan seragam sekolah dari Pemerintah Kota Surabaya juga sudah ada, hanya saja masih banyak yang ukurannya belum pas, sesuai badan.

"Kebutuhan pakaian dalam seperti celana dalam, kaos dalam dan lainnya ini menjadi penting bagi korban kebakaran. Tadi saya dan warga belanja pakain dalam di DTC Wonokromo," ujarnya.

Ia berharap agar persoalan kecil berupa kebutuhan pakaian dalam tetap menjadi perhatian dari Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial atau dinas-dinas terkait lainnya.

Selain itu, lanjut dia, buku-buku bacaan dan film-film edukasi untuk anak-anak korban kebakaran juga dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar anak tidak stres selama di penampungan dan tentunya juga anak-anak tidak ketinggalan pelajaran.

"Saya mendapat informasi bahwa persoalan buku sudah terkondisikan dengan baik oleh Pemkot Surabaya. Begitu juga dengan pemasangan layar untuk pemutaran film anak-anak," katanya.

Diketahui ada sekitar 18 rumah warga yang terbakar. Dari jumlah tersebut terdapat 29 kepala keluarga (KK) dengan total warga Surabaya sebanyak 72 orang dan warga luar Surabaya sebanyak 66 orang.

Sedangkan warga yang pulang ke rumah keluarga sebanyak 66 orang, satu orang dibawa ke Griya Werda dan 15 orang tinggal di aula Puskesmas Jagir. Mengenai surat-surat penting seperti kartu keluarga, akte, ijazah dan lainnya, Reni mengatakan semua sudah ditangani pemkot untuk pengurusan ke depan.
Diberdayakan oleh Blogger.