Header Ads

Jasa Marga Ingin Gerbang Tol Cikarang Dihapus

Jasa Marga Ingin Gerbang Tol Cikarang Dihapus


PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengusulkan untuk penghapusan gerbang tol Cikarang Utama. Ini dilakukan demi meningkatkan kelancaran di jalan tol Jakarta-Cikampek.

Direktur Operasional II Jasa Marga, Subakti Syukur menjelaskan, usulan itu sudah disampaikan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Jadi kita usul Cikarang Utama itu dihapus saja, supaya lancar. Selama ini Cikarang Utama itu dilalui kendaraan yang mau kemana saja," kata Subakti di Kemeterian Perhubungan, Kamis (24/8/2017).

Subakti menambahkan, kasus yang terjadi di Cikarang Utama ini hampir mirip dengan yang terjadi di Gerbang Tol Karang Tengah. Gerbang Tol Karang Tengah sendiri saat ini sudah dihapus sehingga Jalan Tol Dalam Kota sudah terintegrasi dengan jalan tol Jakarta-Merak.

Dengan adanya penghapusan gerbang tol Cikarang Utama ini, konsekwensi yang akan dilakukan Jasa Marga adalah dengan menambah jumlah gardu tol di masing-masing gerbang keluar jalan tol.

Hal ini dikatakan Subakti tidak masalah bagi perusahaan. Jika hal itu disetujui BPJT maka setiap gerbang keluar tol akan tambah 1-2 gardu. "Ya memang harus begitu, paling tidak juga bisa mengurangi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek," tegasnya.

Ditargetkannya penghapusan gerbang tol Cikarang Utama ini bisa dilakukan sebelum pelaksanaan arua mudik Lebaran 2018.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)‎ memang berencana untuk menghapus sejumlah gerbang tol. Penghapusan gerbang tol tersebut diharap dapat menekan tingkat kemacetan di dalam ruas tol.

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna ‎mengatakan, setidaknya ada tiga gerbang tol yang akan dihapus pada di 2017. Gerbang tol pertama yang akan dihapus yaitu Gerbang Tol Karang Tengah yang penghapusannya mulai berlaku mulai hari ini.

‎"Gerbang Tol Karang Tengah pada 9 April, Cibubur Utama dan Cimanggis Utama 23 Mei," ujar dia

Selain tiga gerbang tol tersebut, BPJT juga berencana untuk menghapus Gerbang Tol Kayu Besar. Namun waktu penghapusan gerbang tol tersebut masih belum ditentukan.

"Menyusul yang ke JORR yang Kayu Besar. Pokoknya yang ditengah-tengah jalan tol yang tidak efektif, kita upayakan dihilangkan," lanjut dia.

Menurut Herry, untuk sementara gerbang tol tersebut belum akan dibongkar. Namun untuk tahap awal, transaksi di gerbang tol tersebut akan ditiadakan. Artinya, kendaraan yang melewati gerbang tol ini tidak harus berhenti dan melakukan pembayaran atau mengambil tiket.

"Pembongkarannya mungkin belum, tapi di situ sudah tidak ada lagi transaksi. Yang lain juga mungkin belum dibongkar tapi dihilangkan dulu transaksi di situ," kata dia.

Herry mengungkapkan, meski sudah dihapus, pihaknya bersama pengelola jalan tol dan instansi terkait ‎untuk mengantisipasi potensi kemacetan di titik-titik ruas tol lainnya. Terutama, pada pintu masuk dan pintu keluar tol.
Diberdayakan oleh Blogger.