Header Ads

Korut Tidak Akan Pernah Mau Bernegosiasi Tentang Senjata Nuklirnya



Otoritas Korea Utara (Korut) menyatakan bahwa persenjataan senjata nuklir bukan untuk dinegosiasikan. Korut juga menegaskan bahwa persenjataan tersebut untuk pertahanan diri dari ancaman berbahaya.

Hal itu disampaikan oleh diplomat Korut, Ju Yong Chol di forum Konferensi Perlucutan Senjata yang digelar di Jenewa, Swiss.

Langkah yang diambil oleh DPRK adalah untuk memperkuat senjata nuklirnya dan mengembangkan senjata rudal antarbenua yang merupakan pilihan yang dibenarkan dan sah untuk pertahanan diri dalam menghadapi ancaman yang begitu jelas dan nyata, ucap Ju dalam event PBB.

Selama kebijakan dan ancaman senjata nuklir AS tetap tidak berubah, pihak Korut tidak akan pernah membawa kekuatan nuklir pertahanan dirinya ke meja perundingan, tulis media Korut.

Hal itu disampaikan setelah utusan dari AS, Robert Wood dalam kofnerensi Perlucutan Senjata menyatakan bahwa tujuan utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah untuk melindungi AS dan sekutunya dari ancaman Korut. Amerika juga siap menggunakan semua kemampuan yang dimiliki saat itu.

Rudal bertenaga nuklir dan senjata Korut mendatangkan ancaman besar bagi seluruh dunia, ucap Wood.

Ketegangan di Semenanjung Korut naik sejak Korut telah dua kali menggelar uji coba rudal antarbenua pada bulan Juli lalu. Korut telah mengklaim rudal tersebut bisa menjangkau wilayah AS. Situasi memanas ini terjadi setelah Donal Trump mengancam Korut akan menghadapi api kemarahan jika terus mengancam AS. Korut juga membalas ancaman akan melakukan serangan rudal ke arah Guam wilayah AS di Pasifik.

Uji coba rudal tersebut merupakan contoh lain dari sikap sembrono Korut yang berbahaya, yang mengganggu kestabilan wilayah dan sekitarnya, ucap Wood.

Tujuan utama Presiden AS adalah untuk melindungi segenap tanah air wilayah AS dan sekutu-sekutunya dari sikap sembrono Korut, ucap Wood.

Kami akan selalu siap siaga untuk menggunakan seluruh kemampuan yang kami miliki terhadap ancaman yang meningkat dari Korut, sambungnya.


Diberdayakan oleh Blogger.