Header Ads

MUI Himbau Ormas Islam Harus Netral di Pilkada Serentak 2018


MUI Himbau Ormas Islam Harus Netral di Pilkada Serentak 2018

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada seluruh organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam untuk lebih netral dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.

Dalam Pilkada, ormas-ormas sebaiknya mempersilakan anggotanya untuk memilih, tapi jangan melibatkan ormasnya, ucap Ketua Umum MUI Ma ruf, Rabu (31/1).

Ma ruf meminta kepada seluruh ormas untuk tidak mengarahkan anggotanya mendukung calon pasangan pilkada tertentu. Dia meminta agar masyarakat lebih netral memilih sesuai dengan keinginannya.

Pemilihan Kepada Daerah serentak akan digelar pada 27 Juni 2018. ada sekitar 171 daerah yang akan menjadi kepala daerah. Sebanyak 17 daerah memilih gubernur dan 154 akan memilih menjadi Bupati/Wali Kota.

Saya tidak akan memihak kepada pasangan calon manapun. MUI membebaskan seluruh umat Muslim untuk menggunakan hal pilihnya dengan bebas.

Selain itu, MUI juga meminta proses Pilkada tidak lagi diwarnai isu-isu yang memicu keributan. MUI akan mendukung penuh Pemerintah, Polri, KPU dan seluruh jajaran untuk menciptakan suasana Pilkada yang damai.

Kita harus menjaga Pilkada yang damai, tidak ada keributan, tidak pakai isu-isu yang memancing konflik antar kelompok, ucapnya.

Komisioner Bawaslu RI Fritz Edward Siregar juga berpendapat bahwa isu SARA, politik uang, pengerahan Aparatur Sipil Negara hingga politik identitas atau kedaerahan masih akan digunakan untuk saling menyerang melawan politiknya dalam pilkada serentak 2018 nanti.

Itulah kenapa kami membuat indeks kerawanan ini untuk memberikan tanda warning kepada penyelenggara negara, ucap Fritz.

Menurut Frtz, daerah yang paling bahaya untuk Pilkada serentak 2018 nantinya adalah Papua, Maluku dan Kalimantan Barat. Sumatra Utara dan Jawa Timur menyusul di belakangnya.


Diberdayakan oleh Blogger.