Sebuah Kapal Kodam Tenggelam Terkait Mesin Mati
Sebuah Kapal Kodam Tenggelam Terkait Mesin Mati
Kapal Motor Cepat (KMC) milik Kodam Jaya dengan nomor lambung AD-16-05 tenggelam di Kepulauan Seribu, Senin (12/3/2018). Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi menuturkan kecelakaan ini berawal dari matinya mesin kapal saat hendak menuju Pulau Pramuka.
"Jadi kita kan mengerahkan dua kapal KMC AD-16-05 dan KMC AD-04-15. Jumlah personel (di dua kapal) ada 115 personel untuk menyiapkan ke tempat itu (Pulau Pramuka). Kemudian dalam perjalanan, KMC AD-16-05 mengalami mati mesin," ucap Kristomei, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Saat memindahkan personel yang berjumlah 65 dari kapal KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, kata dia, cuaca sempat memburuk.
"Dalam rangka pemindahan personel KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, memang situasi dan cuaca tidak baik," ungkap Kristomei.
Pada keadaan seperti itu, akhirnya kapal KMC AD-16-15 tenggelam. "Nah kapal yang ditinggalkan tenggelam. Dia mogok mesinnya dan terapung-apung di air," jelas Kristomei.
Dia pun membantah, pemindahan itu lantaran kapal kelebihan kapasitas. Tenggelamnya kapal itu berawal karena mati mesin. "Oh tidak, tidak, tidak. Kan kita gunakan dua kapal," pungkas Kristomei.
Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi menyebut, kapal itu tenggelam saat menuju Pulau Pramuka.
"Peristiwa tenggelamnya kapal KMC AD-16-05 yang sedang mengangkut personel kita dalam rangka menyiapkan kegiatan bakti sosial di Kepulauan Pramuka," ucap Kristomei, Senin (12/3/2018).
Kegiatan itu rencananya digelar pada pukul 11.00. Kristomei mengatakan, saat kejadian ada 65 orang personel di dalam KMC.
Ia memastikan semua personel itu selamat. Proses evakuasi dibantu kapal lain. "Korban jiwa tidak ada. Semua personel selamat dipindahkan ke kapal kita satu lagi, dan dibantu oleh kapal dari Kepulauan Pramuka," jelas Kristomei.
Dia juga menyebut, para korban tak ada yang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, tidak ada warga sipil yang ikut dalam kapal tersebut.
"Enggak ada (dibawa ke rumah sakit). Iya Kodam semua, tidak ada sipil," pungkas Kristomei.
"Jadi kita kan mengerahkan dua kapal KMC AD-16-05 dan KMC AD-04-15. Jumlah personel (di dua kapal) ada 115 personel untuk menyiapkan ke tempat itu (Pulau Pramuka). Kemudian dalam perjalanan, KMC AD-16-05 mengalami mati mesin," ucap Kristomei, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Saat memindahkan personel yang berjumlah 65 dari kapal KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, kata dia, cuaca sempat memburuk.
"Dalam rangka pemindahan personel KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15, memang situasi dan cuaca tidak baik," ungkap Kristomei.
Pada keadaan seperti itu, akhirnya kapal KMC AD-16-15 tenggelam. "Nah kapal yang ditinggalkan tenggelam. Dia mogok mesinnya dan terapung-apung di air," jelas Kristomei.
Dia pun membantah, pemindahan itu lantaran kapal kelebihan kapasitas. Tenggelamnya kapal itu berawal karena mati mesin. "Oh tidak, tidak, tidak. Kan kita gunakan dua kapal," pungkas Kristomei.
Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi menyebut, kapal itu tenggelam saat menuju Pulau Pramuka.
"Peristiwa tenggelamnya kapal KMC AD-16-05 yang sedang mengangkut personel kita dalam rangka menyiapkan kegiatan bakti sosial di Kepulauan Pramuka," ucap Kristomei, Senin (12/3/2018).
Kegiatan itu rencananya digelar pada pukul 11.00. Kristomei mengatakan, saat kejadian ada 65 orang personel di dalam KMC.
Ia memastikan semua personel itu selamat. Proses evakuasi dibantu kapal lain. "Korban jiwa tidak ada. Semua personel selamat dipindahkan ke kapal kita satu lagi, dan dibantu oleh kapal dari Kepulauan Pramuka," jelas Kristomei.
Dia juga menyebut, para korban tak ada yang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, tidak ada warga sipil yang ikut dalam kapal tersebut.
"Enggak ada (dibawa ke rumah sakit). Iya Kodam semua, tidak ada sipil," pungkas Kristomei.
Post a Comment