Karangan Bunga Dukacita Untuk Bos Matahari Terus Berdatangan
Karangan Bunga Dukacita Untuk Bos Matahari Terus Berdatangan
Karangan bunga belasungkawa untuk almarhum pendiri Matahari Group Hari Darmawan terus berdatangan hingga siang ini ke kediaman Hari Darmawan di area Taman Wisata Matahari (TWM), Cisarua Bogor, Jawa Barat.
"Sejak dari kemarin sampai siang tadi karangan masih terus berdatangan," kata Ilham Fadjriansyah, juru bicara keluarga Hari Darmawan, Minggu (11/3/2018).
Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari itu mengatakan, Hari lebih banyak beraktivitas di Taman Wisata Matahari.
"Jadi dia punya rumah khusus di dalam TWM, dan setiap hari beliau tidur di situ," kata dia.
Bangunan rumah bergaya Bali dan Jawa ini sekaligus menjadi ruang kerja pria kelahiran 27 Mei 1940 ini. Di sekitar rumah bernama Javanis Gaya Utama itu dikelilingi kolam renang, taman, hingga kolam ikan.
"Aktivitasnya di TWM olahraga joging, bertemu pengunjung dan bertemu karyawan-karyawan di sini," kata Ilham.
Selain rumah, Hari Darmawan juga memiliki vila di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua. Vila yang berada di bibir aliran Sungai Ciliwung ini lokasinya tak jauh dari Taman Wisata Matahari.
"Vila itu cuma untuk tempat istirahat sebentar saja. Jarang nginep di situ," kata Ilham.
Di vila ini Hari terpeleset dan terbawa arus pada Jumat malam. Minggu pagi, Hari ditemukan sudah meninggal di aliran sungai sekitar 300 meter dari vila tersebut.
Polisi masih menyelidiki kematian pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan. Hal itu diungkapkan Kapolres Bogor Dicky Prastika.
Jenazah Hari ditemukan di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10 Maret 2018). "Masih lidik," ujar Dicky singkat saat dikonfirmasi, Minggu (11/3/2018).
Pihak keluarga meyakini Hari tewas karena kecelakaan, tergelincir dari tepi Sungai Ciliwung. Karena itu pula, mereka menolak jenazahnya diautopsi.
Menurut Dicky, polisi belum sampai pada kesimpulan apa pun terkait kematian Hari. Ia juga menyatakan, pihaknya belum pernyataan penyebab peristiwa itu.
"Itu (terpeleset atau ada penyebab lain) juga kami tidak pernah nyatakan. Yang jelas kami masih lidik," kata dia.
Hari Darmawan ditemukan tewas pukul 06.00 WIB, Sabtu, 10 Maret 2018 tersangkut sebuah batu di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Pria 77 tahun itu sempat dilaporkan hilang sejak Jumat 9 Maret 2018 malam.
Jenazah Hari saat ini sudah dibawa ke Bali dan akan dikremasi pada Rabu, 14 Maret 2018.
"Sejak dari kemarin sampai siang tadi karangan masih terus berdatangan," kata Ilham Fadjriansyah, juru bicara keluarga Hari Darmawan, Minggu (11/3/2018).
Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari itu mengatakan, Hari lebih banyak beraktivitas di Taman Wisata Matahari.
"Jadi dia punya rumah khusus di dalam TWM, dan setiap hari beliau tidur di situ," kata dia.
Bangunan rumah bergaya Bali dan Jawa ini sekaligus menjadi ruang kerja pria kelahiran 27 Mei 1940 ini. Di sekitar rumah bernama Javanis Gaya Utama itu dikelilingi kolam renang, taman, hingga kolam ikan.
"Aktivitasnya di TWM olahraga joging, bertemu pengunjung dan bertemu karyawan-karyawan di sini," kata Ilham.
Selain rumah, Hari Darmawan juga memiliki vila di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua. Vila yang berada di bibir aliran Sungai Ciliwung ini lokasinya tak jauh dari Taman Wisata Matahari.
"Vila itu cuma untuk tempat istirahat sebentar saja. Jarang nginep di situ," kata Ilham.
Di vila ini Hari terpeleset dan terbawa arus pada Jumat malam. Minggu pagi, Hari ditemukan sudah meninggal di aliran sungai sekitar 300 meter dari vila tersebut.
Polisi masih menyelidiki kematian pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan. Hal itu diungkapkan Kapolres Bogor Dicky Prastika.
Jenazah Hari ditemukan di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10 Maret 2018). "Masih lidik," ujar Dicky singkat saat dikonfirmasi, Minggu (11/3/2018).
Pihak keluarga meyakini Hari tewas karena kecelakaan, tergelincir dari tepi Sungai Ciliwung. Karena itu pula, mereka menolak jenazahnya diautopsi.
Menurut Dicky, polisi belum sampai pada kesimpulan apa pun terkait kematian Hari. Ia juga menyatakan, pihaknya belum pernyataan penyebab peristiwa itu.
"Itu (terpeleset atau ada penyebab lain) juga kami tidak pernah nyatakan. Yang jelas kami masih lidik," kata dia.
Hari Darmawan ditemukan tewas pukul 06.00 WIB, Sabtu, 10 Maret 2018 tersangkut sebuah batu di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Pria 77 tahun itu sempat dilaporkan hilang sejak Jumat 9 Maret 2018 malam.
Jenazah Hari saat ini sudah dibawa ke Bali dan akan dikremasi pada Rabu, 14 Maret 2018.
Post a Comment