Header Ads

Diatur Hingga Dilarang, Nasib Taksi Online di Berbagai Negara


Diatur Hingga Dilarang, Nasib Taksi Online di Berbagai Negara

Aturan baru taksi online salah satunya ialah membatasi tarif dengan batas atas dan batas bawah yang dianggap sebagian orang sebagai bentuk kemunduran dan dianggap tidak pro terhadap perkembangan teknologi.

Pemerintah sudah berusaha melindungi konsumen agar tidak mengalami kerugian besar yang dialami pengguna taksi online di berbagai dunia.

Bagaimana perkembangan taksi online di berbagai dunia?

Di Amerika Serikat, Texas, tidak ada larangan tentang taksi online seperti Uber beroperasi. Akan tetapi, perusahaan ini menarik diri dari publik. Tapi, justru perusahaan ini menarik diri dari peredaran alasannya adalah pemerintah menginginkan Uber beroperasi dengan aturan yang sama dengan taksi lainnya termasuk keterbukaan atau transparansi latar belakang pengemudi yang bergabung.

Di Jepang, taksi Uber mendapatkan ijin beroperasi secara legal. Namun dengan sejumlah peraturan ketat yang sangat rumit. Taksi online hanya boleh beroperasi di kawasan yang sangat minim transportasi umum dan hal itu sangat sulit di temukan di Jepang.

Akan tetapi, bila tetap ingin beroperasi seperti di Jepang misalnya taksi online harus berupa mobil mewah atau taksi dengan pengemudi yang berlisensi dan dengan tarif yang mahal.

Di Bulgaria, perusahaan taksi online ditutup, alasannya adalah layanan taksi hanya bisa dilaksanakan oleh operator terdaftar dengan sertifikat terdaftar juga. Sementara taksi online seperti Uber tidak memilikinya.

Di Italia melarang taksi online beroperasi pada bulan April. Pemerintah telah menemukan praktik bisnis persaingan tidak sehat.

Secara umum, pengadilan tinggi Uni Eropa sedang mengkaji ulang apakah taksi online/Uber merupakan perusahaan teknologi atau sebagai layanan taksi. Keputusan ini sangat penting. Karena bila diputuskan sebagai perusahaan teknologi, maka layanan taksi online yang dimilikinya dianggap ilegal.

Bila sebuah perusahaan ingin tetap menjalankan sektor teknologi atau IT, maka perusahaan tersebut tidak mempunyai hak seperti yang dimiliki perusahaan lainnya seperti menetapkan tarif hingga merekrut pengemudi lainnya.
Diberdayakan oleh Blogger.