Header Ads

Sebulan Jelang G30S/PKI dalam Sorotan CIA


http://www.mastercasino88.net/mastercasino88/index.jsp

 Sebulan Jelang G30S/PKI dalam Sorotan CIA

Sangat menarik bagaimana CIA menyoroti perkembangan PKI di indonesia dalam 30 hari menjelang peristiwa G30S/PKI.

Para agen CIA di Indonesia sangat aktif memantau perkembangan politik di tanah air dan melaporkannya ke Presiden Lyndon B Johnson lewat The President's Daily Brief. Saat ini dokumen penting dari CIA sudah dibuka untuk publik.

Dalam situs resmi CIA, ada beberapa dokumen penting intelijen tentang pergerakan aktivitas PKI, Soekarno dan tentara. Tapi sayangnya, informasi itu menjadi informasi yang paling penting justru disensor sebelum dibuka untuk publik.

Yang menariknya pada catatan 1 September 1965 dan 13 September 1965 ditutup untuk publik. Apa yang kira-kira dilaporkan oleh CIA kepada Presiden AS? setelah itu, 2 Minggu menjelang peristiwa G30S/PKI, tidak ada laporan dari agen intelijen di Indonesia. Hingga pada 1 Oktober 1976 muncul 1 laporan.

Berikut ini laporan dokumen dari CIA selama bulan September 1965. Laporan ini diterjemahkan dan ditulis ulang MasterCasino88 mengikuti format asli paragraf dalam The President's Daily Brief:

1 September 1965

Disensor seluruhnya

2 September 1965

Soekarno melanjutkan langkah anti baratnya.

Dia menyuruh orang-orang membuat konferensi internasional yang bertema anti pangkalan militer pada bulan Oktober. Panitia persiapan dipimpin oleh pakar hubungan luar negeri dari PKI. Sejauh ini diketahui kalau konferensi ini akan membicarakan pangkalan militer AS.

Di tempat lain, kelompok Komunis dan pendukungnya terpacu dengan pidato terakhir Soekarno, dan siap semangat memukul mundur kelompok anti Komunis.

4 September 1965

Soekarno rencananya akan berkunjung ke luar negeri, Spanyol, Italia dan Meksiko. (paragraf disensor). Kunjungan ini dalam arti dia sudah mengatasi masalah dalam negeri yang membuatnya memotong jadwal kunjungan luar negeri sebelumnya.

7 September 1965

Ada 3-5000 massa meneriakan yel-yel kelompok kiri menutup jalan akses masuk Konjen AS di Surabaya pagi ini. Walau pegawai konsultan kemudian bisa masuk ke gedung, aksi ini adalah fase awal dari kampanye kelompok kiri yang sudah bisa diduga memaksa konsulat ditutup.

10 September 1965

Jenderal di Medan telah memperingatkan Konjen AS untuk siap menghadapi unjuk rasa melawan konsulat. Jendral Medan juga mengatakan bahwa WN Amerika yang bekerja di perkebunan karet untuk pindah ke Medan sebagai antisipasi keselamatan.

Otoritas di Jakarta juga bersiap untuk mengambil alih aset produksi dan penyulihan dari 3 perusahaan minyak milik Amerika yang masih beroperasi.

13 September 1965

Disensor seluruhnya

14 September 1965

Unjuk rasa anti Komunis, didukung penuh oleh pemerintah, terus menuntut Konjen AS di Medan dan Surabaya.

(paragraf disensor) PKI melaporkan bahwa unjuk rasa ini bertujuan untuk melawan Kedubes AS di Jakarta. Pusat komando untuk aksi ini dibuat di belakang rumah dinas Menlu Subandrio.

Subandrio menunjukan sikap tidak tahu malu kepada Dubes Green, dengan meminta Green yakin kalau perusahaan properti milik AS akan dihindari.

17 September 1965

Tekanan berlanjut untuk melawan AS. Massa buruh dan petani di Surabaya menebar teror dengan memotong listrik Konjen dan rumah pejabat Konjen kecuali ada langkah tegas diambil untuk menutup konsulat.

Hari ini di Jakarta, ada unjuk rasa di depan Kedubes AS, menyebut India sebagai boneka AS, Inggris dan meminta AS dan Inggris segera keluar dari Asia Tenggara.


Jadi pada tanggal 30 September 1965, dimana terjadi pergerakan pasukan untuk menculik para jenderal AD, tidak ada laporan dari intelijen CIA tentang Indonesia kepada Presiden Johnson. Tapi keesokan harinya ada sebuah kejutan.
Diberdayakan oleh Blogger.