Header Ads

Jokowi Sudah Minta Penjelasan Panglima TNI Soal Isu Pembelian Senjata


http://www.mastercasino88.net/mastercasino88/index.jsp

 Jokowi Sudah Minta Penjelasan Panglima TNI Soal Isu Pembelian Senjata

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pertemuan itu berlangsung di Bandar Udara Halim Perdana kusuma, Jakarta, saat itu Jokowi tiba dari kunjungan kerjanya di Provinsi Bali.

Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat ditanya oleh awak media mengenai pernyataan Gatot yang menimbulkan polemik. Terakhir, Gatot mengatakan adanya institusi nonmiliter yang ingin membeli 5000 senjata api.

Pernyatan Gatot itu disampaikan secara tertutup dalam pertemuan Panglima TNI dengan para purnawirawan pada minggu lalu. Akan tetapi, rekaman pembicaraan itu bocor ke publik.

Ya malam tadi, setelah saya kembali dari Bali, Panglima TNI sudah bertemu dengan saya di Bandara Halim. Sudah dijelaskan, ucap Jokowi kepada awak media di Jakarta Convention Center.

Panglima TNI memang biasanya mengantar dan menjemput di Bandara Halim setiap kali Jokowi melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri.

Jokowi juga mengaku tidak bisa mengatakan soal penjelasan yang disampaikan oleh Panglima kepadanya. Menurutnya, tidak semua informasi bisa disampaikan ke publik.

Jokowi juga meminta kepada seluruh publik untuk mendengarkan peryantaan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto.

Wiranto juga menjelaskan kabar yang disampaikan oleh Panglima. Menurutnya memang ada pembelian senjata oleh Badan Intelijen Negara (BIN) kepada PT Pindad sebanyak 500 senjata, bukan 5000 senjata api.

Senjata itu dibeli untuk keperluan sekolah intelijen BIN. Senjata-senjata yang dipesan BIN memang berbeda dengan senjata yang biasa digunakan oleh militer Indonesia.

Wiranto mengatakan adanya kesalahan komunikasi antara Panglima dan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Saya kira penjelasan dari Menko Polhukam sudah sangat jelas. Saya kira tidak perlu lagi saya ulangi, sambung Jokowi.
Diberdayakan oleh Blogger.