Header Ads

2 Bos Proyek Berselisih, Letusan Senpi Terjadi di Bangkalan

2 Bos Proyek Berselisih, Letusan Senpi Terjadi di Bangkalan


Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menggelar lelang proyek pengaspalan jalan dari Desa Paterrongan, Kecamatan Galis ke Desa Sowaan, Kecamatan Modung. Lelang digelar di kantor Unit Layanan Pengadaan, Jumat, 15 September 2017. Lelang ini berakhir ricuh bahkan sampai terjadi insiden penembakan meski tak ada korban luka atau meninggal dunia.

Lelang diikuti dua perusahaan yaitu PT Ainur Rizki Pratama milik Hofi dan PT. Dharma Putera Persada milik Ganda. Saat lelang, baik Hofi dan Ganda membawa pendukung, total sekitar 50 orang. Pendukung Hofi kebanyakan dari Desa Lantek Timur, sedang pendukung Ganda dari Desa Galis, Kecamatan Galis.

Entah siapa yang menang lelang, tapi saat lelang selesai sekitar pukul 11.45 WIB. Kedua bos perusahaan, yakni Hofi dan Ganda terlibat perselisihan di halaman parkir Pemkab Bangkalan. Singkatnya, perselisihan itu berujung pemukulan oleh Ganda kepada Hofi. Tak terima dipukul, Hofi membalas, namun bukan dengan pukulan tapi dengan pistol yang kemudian ditembakkan pada Ganda.

Ganda beruntung, tembakan dari jarak kurang lebih tiga meter itu meleset, melewati selangkangan. Kepada polisi Ganda mengaku, paha sebelah kirinya terserempet. Polisi pun meminta Ganda menunjukkan lokasi penembakan, ternyata tepat di samping Kantor Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah.

"Kami akan minta celana korban, untuk diteliti di labfor, benar gak kena serempetan peluru," kata Kepala Satreskrim, Polres Bangkalan, AKP Anton Widodo.

Beruntung, polisi cepat datang ke TKP, telat sedikit saja bisa jadi banyak korban. Sebab, saat polisi tiba kedua kubu massa saling berhadapan dengan celurit di tangan. Melihat polisi, kedua kubu menyembunyikan sajam yang dibawa ke dalam mobil dan sebagian warga Lantek Timur pergi meninggalkan lokasi. Sedangkan warga Galis sebagian tetap bertahan di lokasi.

Anton kemudian memerintahkan anak buahnya menggeledah semua mobil milik pendukung Ganda. Polisi menyita puluhan senjata tajam. Setelah itu, polisi menyisir area kantor Pemkab Bangkalan. Di halaman GOR Saka, polisi mendapati dua mobil Jazz dan Grand Max parkir terpisah. Setelah digeledah polisi menemukan puluhan senjata tajam disimpan dalam bagasi. Kedua mobil itu diduga milik pendukung Hofi.

Total, polisi menyita lebih dari 11 mobil dan 8 orang dari kedua kubu kemudian dibawa ke Mapolres Bangkalan. Termasuk mobil mewah merk Hummer milik kontraktor bernama Muslim. Mobil dan pemiliknya ditangkap atas kepemilikan senjata tajam. "Membawa sajam itu pidana," ungkap Anton.

Setelah situasi terkendali, Ganda dan sejumlah pendukungnya datang ke Mapolres Bangkalan. Ganda sempat diperiksa di ruang unit pidana umum. Saat bersamaan, polisi gabungan dari Reskrim dan Intelkam menuju kecamatan Galis untuk menangkap pemilik senjata api.
Diberdayakan oleh Blogger.