Header Ads

PANDANGAN WARGA BUDDHA MYANMAR SOAL ROHINGYA

PANDANGAN WARGA BUDDHA MYANMAR SOAL ROHINGYA


Pidato pemimpin Myanmar Aing San Suu Kyi mengenai isu krisis kemanusian yang tengah terjadi di negaranya gagal menangkis segala kecaman yang disuarakan oleh masyarakat dunia.

Kendati demikian hal itu tidak membuat penduduk myanmar berhenti dukungan kepada Suu Kyi.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemimpin Negaranya masyarakat turun kejalan dan menggelar aksi dipusat kota Yangon.

dengan mengenakan atrubut Suu Kyi mereka menonton pidato Suu kyi Lewat sebuah layar besar dan dengan lantang meneriakkan kata-kata dukungan.

Sementara itu warga lain yang tidak ikut menonton pidato Suu Kyi, menunjukkan dukungan dengan cara mengubah foto profil media sosial mereka menjadi foto Suu Kyi.

Dukungan diberikan kepada Suu Kyi yang seakan tak akan habis, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat internasional tentang bagaimana pandangan warga di Myanmar yang mayoritas Buddha terhadap warga muslim Myanmar di Negara Bagian Rakhine.

Menurut Khin Maung Maung, salah satu warga yang sudah bekerja sebagai PNS selama 50 tahun di negara tersebut.

Isu krisis kemanusiaan yang ramai dibicarakan publik dunia merupakan kesalahan informasi yang disebarkan media.

Maung menilai, media internasional hanya berfokus kepada kelompok minoritas saja seperti Rohingya dan mengabaikan penderitaan umat Buddha lain, yang merupakan masyarakat mayoritas di negara tersebut.

Sama seperti Suu Kyi, mereka menyebut kaum etnis Rohingya sebagai "Orang Bengali", istilah yang berarti imigran ilegal.

Prinsip yang telah lama mereka pegang adalah bahwa orang Rohingya bukanlah warga negara Myanmar melainkan orang tidak punya malu yang menempati negara itu.

Pendapat lain diberikan oleh Tim Win, seorang agen pengiriman air, adalah bahwa warga Rohingya seharusnya tidak menempati negara mereka.
Namun, mereka justru berkembang biak semakin banyak dari waktu ke waktu. Sedikitnya rasa simpati yang dirasa oleh penduduk Buddha di Myanmar terhadap umat muslim Rohingya disebabkan oleh rasa takut akan terkikisnya keberadaan rakyat mayoritas di sana.

Bahkan, menurut laporan terbaru dari Grup Krisis Internasional, sekitar 90 persen warga Myanmar yang beragama Buddha memiliki gagasan bahwa Islam mengancam keberadaan umat Buddha.

Oleh karena itu, mereka justru memilih untuk mendukung serangan terhadap warga muslim Myanmar.


Diberdayakan oleh Blogger.