Header Ads

Empat Anggota ISIS Mengancam Serang Rumah Ibadah di Malaysia



Malaysia tengah mengincar empat terduga teroris negara Islam (ISIS) yang dikabarkan akan melancarkan serangan terhadap rumah ibadah non Muslim dan pembunuhan sejumlah polisi.

Keempat buronan itu diketahui sebagai Muhamad Faizal, Muhamad Hanafi dan Muhamad Hanafi Yah dari Kelantan, Nor farkhan Mohd Isa dari Johor dan Awae Wae Eya yang berasal dari Provinsi Narathiwat, Thailand.

Aparat keamanan menganggap keempat terduga teroris itu berbahaya dan bisa mengancam keamanan nasional.

Kami sedang melihat jaringan teroris ini dalam beberapa waktu lalu. Kami meminta masyarakat agar memberikan informasi jika mengetahui keberadaan empat terduga itu. Warga harus memberitahukan kepada polisi jika mereka mengetahui sesuatu, ucap Kepala Divisi Kontra terorisme Kepolisian Malaysia, Ayob Khan Mydin Pitchay, Selasa (17/4).

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Mohamad Fuzi Harun, menjelaskan enam tersangka ISIS sudah ditangkap pada 27 Februari hingga 1 Maret. Keenam orang itu terdiri dari seorang satpam berusia 49 dan 30 tahun, seorang pramusaji 25 tahun dan dua orang yang berusia 22 dan 23 tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan keenam teroris yang sudah ditangkap ini meyakini Awae adalah pelaku utama jaringan teroris ini. Awae dipercaya berupaya membangun jaringan ISIS di selatan Thailand, wilayah tempat gerakan separatis Islam.

Rencana serangan itu terungkap setelah kepolisian Malaysia menangkap beberapa orang yang diduga teroris dalam serangkaian razia. Penangkapan itu juga dibantu oleh kepolisian Singapura.

Razia yang dilakukan di Sabah pada 15 Maret lalu itu juga turut menangkap seorang anggota Abu Sayyaf dari Filipina. Pria 31 tahun itu diduga adalah tangan kanan Ruruji Indama, seorang pemimpin kelompok teroris yang berbasis di Basilan.

Idama memiliki relasi dengan kelompok militan Malaysia, Mahmud Ahmad adalah seorang ahli bahan peledak dan pernah menyerang sejumlah wilayah di Sabah.

Pada 24 Maret lalu, Singapura juga menangkap dua orang teroris yang bekerja sebagai petugas kebersihan di negara tersebut.

Anggota intelijen mengatakan rencana penculikan dan pembunuhan petugas polisi merupakan yang pertama kali terungkap di Malaysia.

Negeri Jiran terus berada pada level waspada terhadap terorisme dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2013, divisi kontra terorisme kepolisian Malaysia mengatakan sudah menangkap hampir 400 orang tersangka teroris.

Diberdayakan oleh Blogger.