Polisi Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi Pasar Besar Malang
Ciri-ciri perempuan korban mutilasi di Pasar Besar Kota Malang, masih menjadi misterius. Usaha yang dilakukan untuk mengungkapkan identitas korban dari sidik jari belum membuahkan hasil. Petunjuk lain yang saat ini didalami, salah satunya kertas dengan tulisan merah yang ditemukan di TKP.
Saat ini sidik jari masih belum terbaca, karena korban dalam kondisi kaku, ucap Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Sebelumnya Tim Inafis Polres Malang sudah bekerja keras mengidentifikasi sidik jari korban, dari kedua tangannya yang sudah terpotong pada bagian sikut.
Akan tetpai, masin diusahakan terus, termasuk mendalami petunjuk lain, ucap Asfuri. Biasanya melalui sidik jari identitas seseorang akan bisa langsung terlihat, apalagi sistem kependudukan sudah melalui proses e-KTP.
Bila korban sudah pernah menjalani proses tersebut, maka akan otomatis identitasnya terungkap. Kriminolog Universitas Brawijaya Prija Djatmiko mengatakan, sulitnya untuk sidik jari terbaca bisa jadi bagian dari rencana pelaku, agar jejaknya susah dilacak.
Dalam masalah kasus mutilasi selalu diiringi dengan ciri menghilangkan jejak dengan memotong tubuh korbannya serta emosi besar dan dendam menjadi salah satu tindakan kasus ini.
Bisa jadi ini bagian dari upaya pelaku untuk menghilangkan jejak. Karena dalam kasus ini identik dengan ciri-ciri tersebut, ucapnya.
Akan tetapi kuat dugaan, jika antara pelaku dan korban ada memiliki hubungan sebelumnya. Ini selalu muncul dalam kasus yang sama.
Sangat identik dengan pelaku dan korban yang sebelumnya sudah saling mengenal. Kuncinya adalah identitas korban, jika sudah terungkap, maka bisa ditelusuri orang-orang di dekatnya yang memiliki permasalahan dengan korban, ucap Wakil Dekan I Fakultas Hukum ini.
Ada enam bagian tubuh korban yang dimutilasi. Saat ditemukan di TKP tidak dalam satu tempat. Penemuan ini berawal dari Chilman, seorang pedagang Pasar Besar yang mencium bau busuk di area lapak dagangannya. Dia kemudian meminta bantuan sekuriti pasar untuk mencari asal dari bau busuk tersebut.
Ketika dilakukan pencarian asal bau busuk tersebut diantara sampah yang berserakan, keduanya terkejut dengan potongan kaki dna tangan di lokasi kejadian. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke polisi setempat selasa (15/5/2019).
Post a Comment