Agro Expo Menjadi Tempat Favorit Warga Bayuwangi
Agro Expo Menjadi Tempat Favorit Warga Bayuwangi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperpanjang Wisata Agro Expo selama Ramadan. Sebelumnya, Agro Expo masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival yang digelar pada 25 April 2019. Destinasi ini berhasil menarik kunjungan masyarakat rata-rata 7000-9000 orang per hari.
Selama Ramadan, destinasi wisata yang berlokasi di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah tersebut dapat dikunjungi pada Jumat - Minggu, pukul 09.00 - 19.00 WIB. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, wisatawan bisa melihat ratusan jenis tanaman buah, pangan, peternakan, dan hamparan bunga warna-warni.
Wisata pertanian yang dikemas dengan konsep edukasi tersebut berada di lahan seluas 10,6 hektare. Kawasan ini juga berada di ketinggian, sehingga lanskap selat dan Pulau Bali di sisi timur bisa dinikmati. Juga pemandangan Gunung Raung dan Ijen di bagian Barat.
"Ini konsep kolosal. Semua yang modern di sini hanya listrik, sama paving. Bisa dilihat semua serba bambu, Masuk dari bawah ada edukasi kawasan halaman rumah, kemudian ada peternakan dianggap sebagai belakang rumah. Masuk hortikultura buah-buah di samping rumah. Baru masuk di zona pangan, semua pedesaan punya sumber pangan di sawah sebagai status sosial," ujar Kasi Hortikultura, Dinas Pertanian Banyuwangi, Eko Mulyanto.
Sampai di puncak, masyarakat disediakan amphiteater untuk pertunjukan seni, seperti tarian, musik, serta budaya syukuran hasil pertanian. Semua terbuat dari bahan tradisional seperti bambu dan rangkaian buah-buahan.
"Semua kita rangkum menjadi atraksi desa, seperti atraksi syukuran masyarakat terhadap produk pertanian yang ada bisa tampil di sini," ucap Eko.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa pemerintah berencana melanjutkan wisata Agro Expo melihat antusias pengunjung yang datang. Adapun waktu buka wisata hanya pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, dimaksudkan agar ada jeda untuk proses perawatan tanaman di sana.
"Khusus hari tertentu akan tutup, untuk benahi macam-macam. Enggak mungkin buka sepanjang waktu. Mungkin Jumat, Sabtu, Minggu buka, hari setelahnya tutup untuk mengkonservasi. Kalau ini masih ramai akan kita lanjutkan," kata dia.
Secara bertahap, Pemkab Banyuwangi juga akan mengembangkan berbagai varietas unggul Banyuwangi untuk ditanam di Agro Expo.
"Ke depan berbagai tanaman varietas unggul di Banyuwangi akan kita tanam di sini, jeruk-jeruk unggulan, durian unggulan, sehingga orang lihat bisa langsung beli produknya di sini," ujarnya
Selama Ramadan, destinasi wisata yang berlokasi di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah tersebut dapat dikunjungi pada Jumat - Minggu, pukul 09.00 - 19.00 WIB. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, wisatawan bisa melihat ratusan jenis tanaman buah, pangan, peternakan, dan hamparan bunga warna-warni.
Wisata pertanian yang dikemas dengan konsep edukasi tersebut berada di lahan seluas 10,6 hektare. Kawasan ini juga berada di ketinggian, sehingga lanskap selat dan Pulau Bali di sisi timur bisa dinikmati. Juga pemandangan Gunung Raung dan Ijen di bagian Barat.
"Ini konsep kolosal. Semua yang modern di sini hanya listrik, sama paving. Bisa dilihat semua serba bambu, Masuk dari bawah ada edukasi kawasan halaman rumah, kemudian ada peternakan dianggap sebagai belakang rumah. Masuk hortikultura buah-buah di samping rumah. Baru masuk di zona pangan, semua pedesaan punya sumber pangan di sawah sebagai status sosial," ujar Kasi Hortikultura, Dinas Pertanian Banyuwangi, Eko Mulyanto.
Sampai di puncak, masyarakat disediakan amphiteater untuk pertunjukan seni, seperti tarian, musik, serta budaya syukuran hasil pertanian. Semua terbuat dari bahan tradisional seperti bambu dan rangkaian buah-buahan.
"Semua kita rangkum menjadi atraksi desa, seperti atraksi syukuran masyarakat terhadap produk pertanian yang ada bisa tampil di sini," ucap Eko.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa pemerintah berencana melanjutkan wisata Agro Expo melihat antusias pengunjung yang datang. Adapun waktu buka wisata hanya pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, dimaksudkan agar ada jeda untuk proses perawatan tanaman di sana.
"Khusus hari tertentu akan tutup, untuk benahi macam-macam. Enggak mungkin buka sepanjang waktu. Mungkin Jumat, Sabtu, Minggu buka, hari setelahnya tutup untuk mengkonservasi. Kalau ini masih ramai akan kita lanjutkan," kata dia.
Secara bertahap, Pemkab Banyuwangi juga akan mengembangkan berbagai varietas unggul Banyuwangi untuk ditanam di Agro Expo.
"Ke depan berbagai tanaman varietas unggul di Banyuwangi akan kita tanam di sini, jeruk-jeruk unggulan, durian unggulan, sehingga orang lihat bisa langsung beli produknya di sini," ujarnya
Post a Comment