Sinabung Erupsi, Warga Terancam Banjir Lahar
Sinabung Erupsi, Warga Terancam Banjir Lahar
Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara kembali meletus, Jumat (29/12) siang. Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo menyatakan masyarakat di hilir akan diterjang banjir lahar.
Masyarakat dan wisatawan juga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam jarak 3 kilometer dari puncak gunung Sinabung.
Kepala Pos Pengamatan Gunun Sinabung Armen Putra mengatakan, Ketika dilihat dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, Gunung Sinabung mengalami erupsi dengan letusan mencapai 3200 meter tingginya dan mengeluarkan warna asap kelabu.
Berdasarkan pemantauan dengan jarak 500-1000 meter mengarah ke arah timur dan tenggara, ucap Armen.
Saat ini Gunung Sinabung masih dalam status hati-hati. Sterilisasi wilayah juga dilakukan dalam jarak 7 kilometer untuk daerah selatan dan tenggara, di dalam jarak 6 kilometer untuk daerah tenggara dan timur dan di dalam jarak 4 kilometer untuk daerah utara dan timur Sinabung yang memiliki ketinggian 2640 MDPL.
Masyarakat yang berada di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap hati-hati terhadap banjir lahar.
Mengingat telah dibentuknya bendungan di Sungai Laborus maka masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar daerah alirang sungai agar tetap berhati-hati karena bendungan ini sewaktu-waktu bisa jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan banjir lahar, ucapnya.
Saat ini kondisi Gunung Sinabung sangat berbahaya. Pada Rabu (27/12), Gunung Sinabung kembali meletus pukul 15.36 WIB.
Data dari Ps Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, saat itu letusan disertai dengan awan panas setinggi 3.500 meter mengarah ke arah tenggara-timur dan 4.600 ke arah selatan-Tenggara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk terus berhati-hati dan mengikuti rekomendasi dari pemerintah.
Tidak bisa diperkirakan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunuh masih tetap tinggi sehingga terjadinya letusan susulan masih akan tetap berlangsung, ucap Sutopo.
Post a Comment