Jokowi Akui Sulitnya Bangun Pembangkit Listrik di Tanah Papua
Presiden Indonesia Joko Widodo meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan kapasitas 70 megawatt (MW) yang terletak di Jayapura dan Nabie dan listrik di desa sebanyak 74 di Papua dan Papua Barat.
Peresmian ini dilakukan di PLTMG Nabie, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Rabu (20/12). Dalam pernyataannya Jokowi mengakui sulitnya untuk menerangi negeri ini. Terlebih lagi, listrik adalah kunci bagi investasi di Papua.
Memang iya, sulit untuk mengerjakan listrik di Papua. Jalannya sangat berat sekali. Akan tetapi, seberat apapun itu kita harus bisa taklukan dan desa-desa di Papua harus terang benderang, ucap Jokowi dalam peresmiannya di PT PLN (Persero).
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengaku, PLTMG Nabire 20 MW mengeluarkan dana sebesar Rp 444 miliar. Selain membangun pembangkit listrik (EPC Contract) juga termasuk pelaksanaan Operation & Maintenance (O&M) selama lima tahun dengan menggunakan jasa Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia.
Dengan masa kontrak delapan bulan dan memakai tenaga kerja 478 orang, pembangkit sudah bisa mulai dioperasikan di sistem Nabire sejak 8 Desember 2017 lalu.
Menurut Made, PLTMG Jayapura 50 MW kontrak proyeknya terdiri dari pekerjaan pembangunan (EPC) dan pekerjaan Operation & Maintenance (O&M) selama lima tahun yang dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia.
Proyek ini mempunyai nilai investasi sebesar Rp 866 miliar ini telah beroperasi sejak 24 November 2017 dengan masa kontruksi selama 8 bulan. Sudah tercatat jumlah tenaga kerja yang digunakan mencapai 538 orang.
Dengan meningkatnya kapasitas pembangkit listrik di sistem kelistrikan Nabire dan Jayapura, diharapkan bisa menarik minta investor lainnya untuk berinvenstasi di Bumi Cendrawasih.
Dengan masuknya listri dari PLTMG MPP Jayapura sebanyak 50 MW, sistem kelistrikan Jayapura bisa menyuplai sebesar 205 MW. Sementara itu masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, jadi sistem kelistrikan Nabire bisa menyuplai 42 MW.
DI Papura sendiri terdapat 2000 desa yang masih belum mendapatkan listrik. Tapi di tahun depan nanti semua desa di Tanah Papua harus terang benderang, ucap Jokowi.
Menurut Made, untuk 74 desa total yang dikeluarkan oleh PLN sebanyak Rp 150 milyar dengan jumlah Kepala Penduduk yang sudah tersambung sebanyak 1040 KK. Untuk melistriki satu KK, membutuhkan biaya Rp 150 juta per KK. Hal ini disebabkan beratnya geografis dengan akan kelistrikan.
Post a Comment