Header Ads

Calon Ibu Kota RI, Palangka Raya Bukan Kota Ekonomi


http://mastercasino88.net/mastercasino88/index.jsp

Kota Palangka Raya memang sejak awal dipilih oleh Presiden Sukarno untuk menjadi pusat pemerintahan yang tenang dan tidak disesaki oleh pembangunan pusat ekonomi. Hal ini membuat wilayah Palangka Raya tidak banyak memiliki pusat perekonomian, seperti industri dan perbelanjaan.

Palangka Raya bukan sebuah kota ekonomi, itu yang tercatat. Kota Palangka Raya itu adalah kota jasa dan untuk kota pendidikan, ujar Akademisi Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Ibnu Elmi A.S Pelu.

Masyarakat lokal Palangka Raya sendiri mayoritasnya memanfaatkan sungai sebagai sumber perekonomian dengan cara berbudidaya keramba. Hal itu juga tidak jarang membuat anda yang datang ke Kota Palangka Raya sering kali disediahkan sajian ikan air tawar di setiap restoran, mulai dari ikan patin, baung hingga nila.

Penghasilan dari budidaya keramba juga tidak sembarangan. Untuk 4 petak keramba, seorang petani keramba bisa mendapatkan untung penghasilan hingga Rp 10 juta per enam bulan (siklus panen).

Wilayah Palangka Raya sendiri selama ini mengandalkan 14 daerah Kabupaten/Kota sebagai penyangga ekonomi. Wilayah tersebut menyediakan lumbung pertanian, perkebunan hingga tambang. Untuk perkebunan, mayoritasnya adalah kebun karet, sawit, kelapa hingga jambu mente.

Di bagian pertanian diantaranya ada tanaman pagi gogo dan palawija. Untuk peternakan ada ternak babi, ayam buras, bebek, sapi potong dan kambing.

Ada potensi tambang emas di Kalimantan Tengah dan saya pikir tidak kalah banyak dengan Freeport misalnya Indo Moro Kencana, ada Batubara, emas, mineral, bijih besi, ucap Ibnu.

Sedangkan untuk penyediaan pangan, ada daerah atau Kabupaten yang menjadi lumbung padi Palangka Raya. Seperti daerah Kapuas, Barito Selatan, Pulau Pisau dan lainnya.
Diberdayakan oleh Blogger.