Pemugaran Masjid Jami Al Anwar, Dihadiri Djarot
Pemugaran Masjid Jami Al Anwar, Dihadiri Djarot
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful hidayat tak bisa menutupi rasa senangnya, saat meresmikan pemugaran Masjid Jami Al Anwar atau Masjid Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Semula, kata Djarot, Ahok telah berjanji pada pengurus masjid untuk meresmikan masjid cagar budaya itu. Namun, karena Ahok ditahan, Djarot lah yang menepati janji itu.
"Pak Ahok janji untuk meresmikan, makanya saya bilang karena sudah janji harus tepati. Karena janji adalah hutang. Hutang harus dipenuhi," kata Djarot di Masjid Angke, Selasa (10/10/2017).
Djarot mengatakan masjid tersebut adalah cerminan Islam di Indonesia, bahwa Islam berasal dari keberagaman dan datang dengan damai.
"Kerja keras betul, bukan untuk pencitraan, tapi untuk meletakan dasar nilai untuk masyarakat Jakarta. Salah satunya nilai dari masjid ini, yaitu keberagaman," ucap dia.
"Arsiteknya seoramg China, ada nuansa China, Banten, ada ukiran Bali, ada Sultan Pontianak, ada Arab, dan mereka menyatu di masjid Al Anwar," Djarot menandaskan.
Masjid Angke didirikan pada 1761 dan bagian cagar budaya. Bagunan kuno itu kembali seperti bangunan aslinya, yang semula di bagian halaman terdapat tempat pengajian anak (TPA).
Campuran gaya arsitektur Arab, Tiongkok, Banten, dan Bali menjadi gaya khas masjid beratap genting dan berkelir krem itu.
Di kompleks masjid juga terdapat pemakaman kuno, di antaranya makam Sultan Pontianak dan makam keturunan Tiongkok yang masuk Islam.
Pemugaran Masjid Tambora sendiri dilakukan secara swadaya oleh pengurus dan Lingkar Warisan Kotatua Jakarta.
Semula, kata Djarot, Ahok telah berjanji pada pengurus masjid untuk meresmikan masjid cagar budaya itu. Namun, karena Ahok ditahan, Djarot lah yang menepati janji itu.
"Pak Ahok janji untuk meresmikan, makanya saya bilang karena sudah janji harus tepati. Karena janji adalah hutang. Hutang harus dipenuhi," kata Djarot di Masjid Angke, Selasa (10/10/2017).
Djarot mengatakan masjid tersebut adalah cerminan Islam di Indonesia, bahwa Islam berasal dari keberagaman dan datang dengan damai.
"Kerja keras betul, bukan untuk pencitraan, tapi untuk meletakan dasar nilai untuk masyarakat Jakarta. Salah satunya nilai dari masjid ini, yaitu keberagaman," ucap dia.
"Arsiteknya seoramg China, ada nuansa China, Banten, ada ukiran Bali, ada Sultan Pontianak, ada Arab, dan mereka menyatu di masjid Al Anwar," Djarot menandaskan.
Masjid Angke didirikan pada 1761 dan bagian cagar budaya. Bagunan kuno itu kembali seperti bangunan aslinya, yang semula di bagian halaman terdapat tempat pengajian anak (TPA).
Campuran gaya arsitektur Arab, Tiongkok, Banten, dan Bali menjadi gaya khas masjid beratap genting dan berkelir krem itu.
Di kompleks masjid juga terdapat pemakaman kuno, di antaranya makam Sultan Pontianak dan makam keturunan Tiongkok yang masuk Islam.
Pemugaran Masjid Tambora sendiri dilakukan secara swadaya oleh pengurus dan Lingkar Warisan Kotatua Jakarta.
Post a Comment