Ditemukan 1 mayat, Yang diduga Menjadi Pelaku Bom bunuh diri
Pemerintah Inggris sampai saat ini belum mengungkapkan secara resmi soal masalah bom bunuh diri dalam kejadian ledakan di lokasi konser Ariana Grande. Akan tetapi, ada beberapa otoritas dari Amerika Serikat mengatakan bahwa ada mayat seorang laki-laki yang diduga pelaku pengeboman bunuh diri di lokadi kejadian ledakan.
Laporan dari media AS, ada sejumlah pejabat tinggi penegak hukum AS telah mendapatkan penjelasan dari pemerintah Inggris soal ledakan yang terjadi pada Senin 25/5 pukul 22.33 waktu setempat.
Beberapa pejabat hukum AS menyatakan kepada NBC News soal bukti forensik di lokasi kejadian yang menguatkan keterlibatan pengeboman bunuh diri.
Termasuk ada 1 mayat yang ditemukan di lokasi kejadian, mengindikasikan ini serangan bom bunuh diri, ucap pejabat tinggi AS itu.
Baik para otoritas Inggris ataupun AS untuk saat ini sangat yakin, kalau mereka telah mengidentifikasi pelaku sebagai bom bunuh diri. Akan tetapi identitasnya masih belum diberitakan.
Sumber media AS melaporkan bahwa penegak hukum AS telah menjelaskan bahwa seseorang yang berjenis kelami laki-laki diidentifikasi sebagai pelaku pengebom bunuh diri. Pejabat AS itu mengatakan serangan bom itu dipertimbangkan sebagai penyebab paling mungkin atas ledakan itu.
Terdapat 19 korban meninggal dunia dan sekitar 50 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini. media melaporkan, ada beberapa korban yang tewas terinjak-injak saat kepanikan terjadi sesaat usai ledakan itu. Ledanakn tersebut terjadi ketika Ariana Grande menyelesaikan konser dan meninggalkan panggung. pusat pada ledakan itu dilaporkan ada di lorong pintu keluar Manchester Arena, bukan di dalam konser.
Saat ini belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun apakah para pendukung kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merayakan ledakan itu.
Kelihatannya bom Angkatan Udara Inggris terhadap Mosul dan Raqqa yang baru saja diterima ke Manchester, demikian bunyi kicauan akun Abdul Haqq, mengenai kota Irak dan Suriah yang selama ini dikuasai oleh ISIS dan menjadi target utama Internasional yang dipimpin AS sendri.
Post a Comment