Header Ads

Terdapat 23 Orang Ditangkap Usai Teror Bom Surabaya dan Sidoarjo


Terdapat 23 Orang Ditangkap Usai Teror Bom Surabaya dan Sidoarjo

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin mengatakan bahwa Detasemen Khusus 88 Antiteror saat ini sudah menangkap 23 orang yang terduga teroris usai serangan di Surabaya dan Sidoarjo.

Menurut Machfud, ke 23 orang yang ditangkap itu di tempat berbeda, ada yang dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Pasuruan dan Probolinggo. Empat diantara terduga teroris ini meninggal dunia karena mencoba melawan petugas kepolisian. Sedangkan satu diantaranya menyerahkan diri.

Saya mengimbau dari pada diincar terus menerus, lebih baik menyerahkan diri saja, salah satu orang terduga sudah menyerahkan diri, ucap Machfud di Mapolda Jawa Timur, Kamis (17/5).

Machfud menambahkan penangkapan terhadap kelima orang tadi malam di wilayah Probolinggo dan Sidoarjo. Tiga orang di Probolinggo berinisial MF, IS dan HA ditangkap di tiga lokasi yang berbeda.

Sementara penangkapan yang sama juga terjadi di Sidoarjo yang berinisial HS tewas dan satu lainnya berinisial DL, menyerahkan diri.

Kendati begitu, Machfud tidak mau berkomentar lebih lanjut mengenai salah seorang yang ditangkap di Sidoarjo yang merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Sebelumnya, terjadi serangan bom yang mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Dimulai pada Minggu (13/5), bom bunuh diri menyerang tiga gereja di Surabaya.

Hari ini, bom meledak di salah satu kamar di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Diduga bom meledak tidak sengaja saat hendak dirakit oleh pelaku.

Teror bom selanjutnya pada hari Senin (14/4). Markas Polrestabes Surabaya jadi sasaran oleh bom bunuh diri.
Diberdayakan oleh Blogger.