Header Ads

Korut Membatalkan Rencana Dialog dengan Korsel, Ancam Batal Bertemu dengan Donald Trump


Korut Membatalkan Rencana Dialog dengan Korsel, Ancam Batal Bertemu dengan Donald Trump

Korea Utara mengancam akan membatalkan rencana pertemuan tingkat tinggi antara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sudah dijadwalkan pada 12 Juni ini di Singapura.

Korea Utara menyatakan AS harus memikirkan baik-baik nasib pertemuan yang sudah direncakanan, melihat terjadinya gangguan militer dengan Korea Selatan.

Hal itu dilaporkan oleh media pemerintah Korut. Dalam kesepakatan yang sama, media Korut KCNA juga melaporkan Korea Utara membatalkan dialog dengan Korea Selatan karena adanya latihan militer negara tersebut dengan AS.

Kami mengetahui adanya laporan dari media Seoul. Amerika Serikat melihat pernyataan langsung dari Korut dan akan terus berkoordinasi dengan sekutu kami, ucap juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.

Kendati begitu, beberapa pejabat di White House kaget mendengar laporan itu. Salah satu pejabat mengatakan pernyataan dari Kementerian Luar Negeri yang menyatakan belum menerima informasi dari Korea Utara soal maksud dari pernyataan Kim Jong Un.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert mengatakan latihan bersama AS dan Korsel dan menyatakan AS tidak mendengar ada gangguan latihan yang direncanakan.

Menurutnya, saat ini sedang diadakan rapat antara AS dan Kementerian Pertahanan.

Tindakan Korea Utara sangat mengejutkan. Hal ini diambil langsung dari cara Kim Jong Il dalam hal negosiasi, ucap Anthony Ruggiero, peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies.

Pemerintah Amerikat Serikat Donald Trump harus mengabaikan upaya mendapatkan upaya ini. AS harus melanjutkan latihan gabungan militer pertahanannya dan mengingatkan Kim bahwa kampanye tekanan maksimum akan ditingkatkan jika Korea Utara membatalkan pertemuan penting itu.
Diberdayakan oleh Blogger.